PARENTING
Hati-hati, Pola Asuh Helikopter Bisa Bikin Psikologis Anak Tertekan
Asri Ediyati | HaiBunda
Senin, 19 Oct 2020 08:02 WIBBerbicara tentang orang perfeksionis, biasanya mereka punya standar yang tinggi. Sayangnya, standar mereka yang tinggi ini bisa terbawa saat mengasuh anak-anak. Imbasnya, orang tua bisa berlebihan pada anaknya sendiri dan ini dikenal dengan sebutan orang tua helikopter.
Orang tua helikopter ini mengawasi anak-anak mereka yang sudah dewasa dan mengurus tugas-tugas yang seharusnya dapat dilakukan anak-anak itu sendiri, seperti memasak, membersihkan, atau membayar tagihan.
"Mengasuh anak secara berlebihan adalah saat Anda menerapkan apa yang kami sebut pola asuh atau struktur bimbingan yang secara perkembangan tidak tepat untuk anak," kata peneliti dari University of Arizona Chris Segrin, yang mempelajari pola asuh anak, dikutip dari Science Daily.
"Dengan perkembangan yang tidak tepat, yang kami maksud adalah kami menyediakan kepada anak apa yang dapat dengan mudah dilakukan oleh anak itu sendiri. Orang tua yang melakukan pengasuhan berlebihan tidak menyesuaikan pola asuh dan tidak membiarkan anak memiliki otonomi yang lebih besar. Mereka masih ingin mengontrol semua hasil anak," ujarnya.
Efek negatif dari pola asuh helikopter, yang berlebihan itu pun telah ditemukan dalam penelitian. Para peneliti telah menemukan bahwa hal ini dapat menyebabkan tekanan psikologis, narsisme, penyesuaian yang buruk, penggunaan alkohol dan narkoba, dan sejumlah masalah perilaku lainnya pada anak yang beranjang dewasa yang baru berusia 18 hingga 25 tahun.
Namun, sangat sedikit yang diketahui tentang mengapa orang-orang tertentu menjadi orang tua helikopter pada awalnya.
Dalam sebuah studi baru, Segrin dan rekan penulis Tricia Burke dari Texas State University, dan Trevor Kauer dari University of Nebraska, menemukan bahwa perfeksionisme mungkin menjadi salah satu pendorong pola asuh helikopter.
"Perfeksionisme adalah sifat psikologis dari keinginan menjadi sempurna, ingin sukses, ingin mendapatkan penghargaan positif yang dapat Anda tunjukkan," kata Segrin, profesor dan kepala Departemen Komunikasi UArizona di Sekolah Tinggi Ilmu Sosial dan Perilaku.
Orang tua perfeksionis mungkin melihat kesuksesan anak-anak mereka sebagai cerminan mereka. Mereka juga mungkin terlibat dalam pengasuhan yang berlebihan dalam upaya mencapai hasil yang 'sempurna,'" kata Segrin.
"Mereka ingin mewujudkan prestasi anak-anaknya. Mereka ingin melihat anaknya berprestasi karena itu membuat mereka berpenampilan baik," ujarnya.
"Saya tidak mengatakan mereka tidak peduli dengan anak-anak mereka, tentu saja mereka peduli. Tetapi mereka mengukur harga diri mereka dengan keberhasilan anak-anak mereka. Itu adalah tolok ukur yang mereka gunakan untuk mengukur kesuksesan mereka sendiri sebagai orang tua," kata Segrin.
Segrin dan peneliti lainnya melakukan dua penelitian yang mengamati hubungan antara perfeksionisme dan pola asuh yang berlebihan, yang hasilnya dipublikasikan bersama dalam jurnal Couple and Family Psychology: Research and Practice.
Dalam studi pertama, 302 orang tua dari dewasa muda diminta untuk menilai serangkaian pernyataan yang dirancang untuk mengukur tingkat keterlibatan mereka, dalam pola asuh yang berlebihan dan tingkat kesempurnaan mereka.
Kedua, peneliti mensurvei 290 pasangan orang tua-muda. Para dewasa muda menanggapi pernyataan yang dirancang untuk mengukur persepsi mereka tentang gaya pengasuhan orang tua mereka.
Temuan dari kedua studi tersebut menegaskan bahwa perfeksionisme memang terkait dengan pola asuh helikopter. Demikian dilansir Psychology Today.
Simak juga cerita Donna Agnesia dalam menyikapi perbedaan pola asuh anak dengan suaminya:
TOPIK TERKAIT
ARTIKEL TERKAIT
Kini Jadi Psikolog, Caca Tengker Tak Ingin Andalkan Teori dalam Mengasuh Anak
4 Strategi Penting Mengasuh Anak Bungsu agar Tidak Manja
Curhat Enno Lerian Agar Hati Tetap Tenang Meski Rumah Berantakan
3 Teknik Mengendalikan Emosi Bunda saat Memarahi Anak
TERPOPULER
Suhu Capai 39 Derajat, Intip Kegiatan Rini Yulianti dan Keluarga saat Australia Dilanda Panas Ekstrem
Orang Tua Terlambat Daftarkan Anak Sekolah, Harus Bagaimana?
7 Potret Steffi Zamora Ikut Kelas Breastfeeding Bareng Sang Suami Nino Fernandez
Ketahui Beda Pil KB Dosis Tinggi dan Dosis Rendah serta Efek Sampingnya untuk Cegah Kehamilan
Ingin Beli Sepeda Listrik? di Transmart Full Day Sale Harganya Enggak Sampai Rp4 Juta
REKOMENDASI PRODUK
Bolehkah Menggunakan Pelumas saat Hamil? Ketahui Aturan Amannya
Dwi Indah NurcahyaniREKOMENDASI PRODUK
Susu Formula Terbaik: Panduan Memilih, Aturan Memberi, dan Rekomendasi
ZAHARA ARRAHMAREKOMENDASI PRODUK
7 Rekomendasi Merek Baju Natal untuk Ibu Hamil agar Tampil Modis dan Feminin
Melly FebridaREKOMENDASI PRODUK
5 Rekomendasi Makeup Palette, Komplet dari Bronzer hingga Blush
Amira SalsabilaREKOMENDASI PRODUK
10 Rekomendasi Merek Balsam untuk Anak Batuk Pilek
KinanTERBARU DARI HAIBUNDA
73 Lagu Rohani Kristen Terbaik dan Terpopuler, Penyembahan & Pujian Syukur
Aurel Hermansyah Tunda Hamil Anak Ketiga, Fokus Besarkan Ameena & Azura yang Usianya Berdekatan
7 Tren Warna yang Diprediksi Viral di Tahun 2026
Suhu Capai 39 Derajat, Intip Kegiatan Rini Yulianti dan Keluarga saat Australia Dilanda Panas Ekstrem
Orang Tua Terlambat Daftarkan Anak Sekolah, Harus Bagaimana?
FOTO
VIDEO
DETIK NETWORK
-
Insertlive
Pulang Kampung, Carmen Hearts2Hearts Berhasil Taklukkan Tantangan Ini
-
Beautynesia
Mengenal Fase Menstruasi dan Apa yang Terjadi di Tubuh Perempuan
-
Female Daily
Paragon Wardah Hadirkan Akses Air Bersih untuk Tingkatkan Kualitas Hidup Masyarakat di Nusa Tenggara Timur
-
CXO
GOT7 Rilis Album Baru, Persiapan Harus Lewat Video Call Karena Hal Ini
-
Wolipop
Video Beauty Hacks: Igari/Hangover Makeup
-
Mommies Daily
10 Rekomendasi Lip Butter Terbaik, Cocok untuk Bibir Super Kering