Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

parenting

Viral Hati Ayam Disebut Beracun dan Berbahaya bagi Anak, Ini Tanggapan Dokter

Annisa Karnesyia   |   HaiBunda

Kamis, 10 Jun 2021 20:10 WIB

Hati Ayam
Viral Hati Ayam Disebut Beracun dan Berbahaya bagi Anak, Ini Tanggapan Dokter/ Foto: iStock

Pemberian hati ayam pada menu makanan pendamping ASI (MPASI) anak sedang memicu perdebatan nih, Bunda. Belum lama ini, sebuah video dari tayangan salah satu stasiun TV menjadi viral di media sosial.

Dalam video itu, seorang dokter dan dua orang presenter tengah membahas tentang hati ayam sebagai menu makan anak. Salah satu presenter lalu mengajukan pertanyaan ke dokter tentang sehat atau tidaknya hati ayam untuk anak, Bunda.

"Hati ini kan seringkali dibilang bernutrisi, anak-anak suka dikasih. Ini lebih sehat dari daging katanya, fakta atau mitos?" tanya presenter tersebut pada sang dokter.

Dokter itu pun langsung mengatakan bahwa pernyataan itu hanyalah mitos, Bunda. Menurutnya, hati mengandung kolesterol dan zat-zat berbahaya yang enggak baik diberikan ke anak.

"Itu mitos, hati itu sebenarnya salah satu organ jeroan yang sangat tinggi kolesterol. Hati itu fungsinya dalam tubuh makhluk hidup untuk mendetoksifikasi, menetralisir zat racun atau berbahaya yang dimakan oleh hewan tersebut," kata dokter itu, dikutip dari akun TikTok @tonibss.

"Akibatnya apa? Dia kan dimetabolisme di hati. Sisa-sisa metabolisme menumpuknya di hati, jadi hati itu sebenarnya sebenarnya makanan yang tidak sehat," sambungnya.

Lebih lanjut, dokter ini kembali menegaskan bahwa hati ayam berbahaya bila dikonsumsi anak-anak. Kedua presenter yang ada di situ pun kembali mengulang ucapan dokter dan meminta para Bunda untuk hati-hati memberikan hati ayam ke anaknya.

Postingan video ini lalu menjadi viral di media sosial. Banyak para Bunda bingung dengan pernyataan sang dokter.

Seperti kita tahu, selama ini, hati ayam selalu masuk dalam menu MPASI anak. Dari segi nutrisi, hati ayam mengandung zat besi yang baik untuk kesehatan si Kecil.

Viralnya video itu juga turut dikomentari dokter dan ahli nutrisi, DR. dr. Tan Shot Yen,M.hum. Menurutnya, informasi tentang bahaya hati ayam untuk anak adalah salah besar.

Dalam akun Instagram miliknya, Tan menjelaskan tentang kandungan hati ayam serta nutrisi yang terkandung di dalamnya. Apa katanya? Baca halaman berikutnya.

Simak juga pilihan ikan selain salmon untuk menu MPASI anak, dalam video berikut:

[Gambas:Video Haibunda]


HATI AYAM TIDAK BERBAHAYA UNTUK DIBERIKAN KE ANAK

Anak makan

Viral Hati Ayam Disebut Beracun dan Berbahaya bagi Anak, Ini Tanggapan Dokter/ Foto: iStock

DR. dr. Tan Shot Yen,M.hum menanggapi viralnya video seorang dokter yang mengatakan bahwa hati ayam berbahaya dan beracun untuk anak. Tan mencoba untuk meluruskan informasi tersebut di akun Instagram miliknya, Bunda.

"Saya marah banget ya dg tiktok viral dokter yg menistakan hati ayam. Sebab jika hati ayamnya penuh "racun", maka ayamnya sakit. Ayam sakit PANTANG DIJUAL dan pastinya hantinya berubah," tulis Tan, dikutip dari Instagram Stories @drtanshotyen.

"Pilih hati ayam segar, merah tua, licin tidak bergerindil. Hati segar tidak amis."

Dalam unggahannya, Tan juga menjelaskan bahwa hati ayam mengandung 7 kali lipat zat besi dibandingkan daging sapi yang harganya mahal. Selain itu, hati ayam juga mudah diolah atau dihaluskan dibandingkan daging, Bunda.

Di posting-an lain, Tan juga menjelaskan tentang racun yang ada di hari. Menurutnya, hati tidak beracun dan aman dikonsumsi anak-anak.

"Nggak. Sebab jenis racun atau apapun yang terkonsumsi akan dipecah komponennya, dinetralisir, dan DIBUANG: lewat usus atau saluran kencing," tulisnya.

Menurut Tan, hati yang rusak atau tidak layak konsumsi pasti berasal dari hewan yang nampak sakit. Hewan ini juga pastinya tidak akan lolos skrining hewan potong.

Tah berharap informasi yang disampaikannya bisa meluruskan pemahaman tentang hati ayam yang dianggap tidak sehat. Ia tidak ingin para Bunda menerima informasi yang salah.

"Semoga ini menjadi pembelajaran yg mudah dipahami ketimbang menelan informasi salah!" ujar Tan.


(ank/rap)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda