HaiBunda

PARENTING

4 Rekomendasi KPAI Terkait PTM 100 Persen di Jakarta, Minta Evaluasi Jaga Jarak

Annisa Karnesyia & Annisa Karnesyia   |   HaiBunda

Senin, 04 Apr 2022 18:27 WIB
Ilustrasi Anak Sekolah saat Pandemi/ Foto: Getty Images/iStockphoto
Jakarta -

Pembelajaran Tatap Muka (PTM) 100 persen kembali berjalan di DKI Jakarta, Bunda. Kebijakan yang tertuang dalam Surat Edaran (SE) Kadisdik No. e-006/SE/2022 ini dimulai sejak 1 April 2022.

Sejak 7 Februari 2022, Pemprov DKI Jakarta membuat kebijakan baru. Kebijakan ini terkait pengurangan kapasitas belajar tatap muka di sekolah dari 100 persen menjadi 50 persen karena lonjakan kasus COVID-19.

Setelah kasus melandai, PTM 100 persen kembali diberlakukan. Nah, Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) turut menyoroti kebijakan baru tersebut, Bunda.


Komisioner KPAI dan Dewan Pakar FSGI, Retno Listyarti, memaparkan beberapa pengawasan yang dilakukan KPAI di sekolah-sekolah. Hasilnya, tingkat kesiapan secara infrastruktur DKI Jakarta dalam dalam adaptasi kebiasaan baru mencapai 90 persen.

Foto: HaiBunda/ Annisa Shofia

DKI Jakarta juga sudah mampu mencapai angka vaksinasi anak usia 6-17 tahun dengan capaian vaksinasi dosis 1 dan 2 di atas 90 persen. Tapi meski aturan kedatangan siswa telah disiapkan dengan baik, jaga jarak 1 meter masih sulit diterapkan, Bunda.

KPAI juga melakukan pengawasan terhadap sekolah tutup nih. Jumlah sekolah yang ditutup sementara karana temuan kasus COVID-19, masih di bawah 5 persen dan berasal dari kluster keluarga.

"Hal tersebut terjadi, baik ketika DKI Jakarta melaksanakan PTM 100 persen maupun ketika 50 persen. Artinya, kerentanan sama antara PTM 100 persen bila dibandingkan dengan PTM 50 persen," kata Retno dalam keterangan tertulis yang diterima HaiBunda, Senin (1/4/22).

Dalam keterangannya, Retno juga membagikan hasil temuan dari pengawasan KPAI di sekolah-sekolah di DKI Jakarta nih. Berikut 4 temuannya:

  1. Kesulitan jaga jarak 100 persen di sekolah-sekolah tertentu, misalnya sekolah-sekolah dengan gedung tua dan merupakan cagar budaya sehingga tidak bisa diperluas kelasnya.
  2. Terjadi penumpukan penjemput siswa ketika pulang sekolah, terutama anak SD. Penumpukan terjadi ketika banyak ojek online menjemput ke sekolah.
  3. Saat pengawasan di beberapa SMP, ada sejumlah siswa yang membuka masker begitu keluar dari gerbang sekolah, ada yang jalan kaki, naik sepeda dan mengendarai motor. Padahal, selama di sekolah mereka tertib dan patuh mengenakan masker.
  4. Pada awal Januari 2022, saat pulang pengawasan dari salah satu sekolah di Jakarta, ada sejumlah siswa SMA yang nongkrong di tempat tertentu usai pulang sekolah.

Baca halaman berikutnya untuk mengetahui rekomendasi dari KPAI.

Simak juga rekomendasi IDAI terkait PTM terbatas 100 persen, dalam video berikut:

(pri)
REKOMENDASI PTM 100 PERSEN DI JAKARTA OLEH KPAI

REKOMENDASI PTM 100 PERSEN DI JAKARTA OLEH KPAI

Halaman Selanjutnya

TOPIK TERKAIT

ARTIKEL TERKAIT

TERPOPULER

Ini Alasan Kenapa Bunda Tak Boleh Paksa Si Kecil Memeluk Saudaranya

Parenting Ajeng Pratiwi & Randu Gede

Keseruan Wendy Cagur dan Keluarga Liburan di Korea Selatan, Ini 5 Potretnya

Parenting Nadhifa Fitrina

Sunat Anak Laki-Laki: Usia yang Tepat, Estimasi Biaya, Manfaat, Risiko & Perawatannya

Parenting ZAHARA ARRAHMA

Kenali Ciri Stadium Awal Kanker Payudara dari Kulit Tubuh, Termasuk Tampak seperti Jeruk

Menyusui Amrikh Palupi

Seberapa Besar Peluang Hamil Anak Kembar dari 1 Embrio Melalui IVF? Simak Kata Ahli

Kehamilan Annisa Aulia Rahim

REKOMENDASI
PRODUK

TERBARU DARI HAIBUNDA

Berobat Pakai Asuransi Bayar 10% Ditunda, Ini Penjelasan OJK

Arti Nama Axel dan 30 Rangkaiannya untuk Anak Laki-laki, Modern & Damai Maknanya

Ini Alasan Kenapa Bunda Tak Boleh Paksa Si Kecil Memeluk Saudaranya

Khayru Putra Gunawan Sudrajat Kerap Dibully saat Kecil, Kini Sudah Kuliah di Australia

Sunat Anak Laki-Laki: Usia yang Tepat, Estimasi Biaya, Manfaat, Risiko & Perawatannya

FOTO

VIDEO

DETIK NETWORK