Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

parenting

Hukum Memarahi Anak saat Berpuasa, Batalkah?

Mutiara Putri   |   HaiBunda

Kamis, 23 Mar 2023 19:10 WIB

Family conflict. Mother and daughter quarreling at home, sulky child girl ignoring her mom, standing back to her with crossed arms, selective focus, copy space
Ilustrasi Memarahi Anak saat Berpuasa/Foto: iStock

Bulan Ramadan merupakan bulan suci di mana Bunda perlu menahan rasa lapar, dahaga, hawa nafsu, hingga emosi. Lantas, bagaimana hukumnya jika Bunda memarahi anak saat berpuasa?

Tingkah anak terkadang membuat Bunda gemas karena lucu, ya? Namun, tidak bisa dipungkiri jika anak terkadang membuat Bunda emosi sehingga marah.

Memarahi anak dalam batas wajar dan berdasarkan cinta kasih adalah hal yang wajar, Bunda. Namun, bagaimana jika Bunda memarahi Si Kecil ketika sedang berpuasa? Batalkah puasa Bunda?

Hukum memarahi anak saat berpuasa

Menurut Ustazah Sheila Ardiana, Lc.MA dari Aisyiyah, Bunda perlu membedakan antara hal yang membatalkan puasa dan hal yang membatalkan pahala puasa. Marah dan emosi sendiri adalah salah satu hal yang bisa membatalkan pahala puasa, Bunda.

"Puasanya tetap sah, tidak harus di qadha. Namun, tidak ada pahalanya. Bisa jadi dihapus pahalanya atau sebagian pahalanya, hanya Allah yang Maha Mengetahui," katanya kepada HaiBunda.

"Di antaranya yang dapat menghapus pahala puasa tersebut adalah berbohong, ghibah atau menggunjing, mengadu domba, melihat sesuatu dengan pandangan penuh syahwat dan ia menikmati pandangan tersebut, sumpah palsu, dan berkata buruk atau mengumpat," sambungnya.

Lebih lanjut, Sheila mengatakan bahwa menahan amarah dan emosi turut diperintahkan pada orang yang tidak berpuasa. Namun, Bunda harus menghindari hal ini agar puasa lebih sempurna.

"Orang yang sedang tidak puasa saja Allah perintahkan untuk menahan amarah dan emosi. Apalagi jika sedang berpuasa. Karena puasa adalah ibadah menahan hawa napsu. Karena kesempurnaan puasa adalah dengan menjauhi semua hal yang dapat membatalkan puasa dan pahala puasa," ungkapnya.

Lantas apa dampak jika Bunda sering memarahi anak? Simak selengkapnya pada laman berikutnya, ya!

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis! 

Jangan lupa lihat lagi video mengenal kegiatan pondok Ramadan di sekolah berikut ini:

[Gambas:Video Haibunda]



MENYEBABKAN ANAK DEPRESI

Family conflict. Mother and daughter quarreling at home, sulky child girl ignoring her mom, standing back to her with crossed arms, selective focus, copy space

Ilustrasi Memarahi Anak saat Berpuasa/Foto: Getty Images/iStockphoto/Prostock-Studio

Dampak sering memarahi anak

Ada beberapa dampak yang akan terjadi jika Bunda sering memarahi anak. Kalau penasaran, berikut ini Bubun rangkumkan deretannya dari berbagai sumber:

1. Membuat perilaku anak menjadi lebih buruk

Banyak orang tua berpikir, memarahi anak dapat mencegah mereka berperilaku buruk di masa depan. Tetapi penelitian menunjukkan bahwa itu sebenarnya justru dapat menciptakan lebih banyak masalah dalam jangka panjang.

"Marah sambil berteriak sebenarnya bisa membuat perilaku anak menjadi semakin buruk," kata dokter anak Karen Gill, M.D., dilansir Healthline.

Banner Ibu Hamil Berpuasa

Studi yang diterbitkan dalam Society for Research in Child Development tahun 2013, menemukan bahwa anak yang terus dimarahi orang tuanya akan semakin berperilaku buruk. Studi ii dilakukan pada anak usia 13 tahun.

2. Menyebabkan anak depresi

Anak yang terus dimarahi sambil dibentak juga akan mengalami masalah psikologis. Pengalaman tersebut akan terbawa hingga dia dewasa.

Studi sebelumnya juga menemukan adanya peningkatan gejala depresi pada anak yang terus dimarahi. Banyak penelitian lain juga menunjukkan hubungan antara kekerasan emosional dan depresi atau gangguan kecemasan.

"Gejala semacam ini dapat menyebabkan perilaku yang memburuk dan bahkan dapat berkembang menjadi tindakan yang merusak diri sendiri, seperti penggunaan narkoba atau peningkatan aktivitas seksual berisiko," ujar Gill.

3. Memegaruhi kesehatan fisik

Tak cuma masalah psikologi, sering memarahi anak juga bisa memegaruhi kesehatan fisik Si Kecil. Anak akan mengalami stres karena perbuatan orang tuanya.

Stres di masa kanak-kanak dapat meningkatkan risiko masalah kesehatan tertentu saat dewasa. Penelitian yang diterbitkan dalam Psychological Bulletin Journal tahun 2011 menunjukkan, stres yang dialami anak akan berdampak jangka panjang pada kesehatan fisiknya.


(mua/rap)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda