HaiBunda

PARENTING

Mengenal Bullying Verbal, Contoh Perilaku di Sekolah dan Lingkungan serta Dampak Bagi Anak

Mutiara Putri   |   HaiBunda

Selasa, 06 Aug 2024 14:55 WIB
Ilustrasi Bullying Verbal/Foto: iStock
Jakarta -

Bullying merupakan bentuk perilaku kekerasan yang kerap terjadi pada anak-anak. Salah satu jenis bullying yang sering dihadapi anak adalah bullying verbal.

Peristiwa bullying umumnya terjadi di berbagai tempat baik lingkungan sekolah maupun rumah. Hal ini tentu membuat banyak orang tua yang merasa khawatir.

Tidak hanya berupa tindakan kekerasan, bullying juga bisa berupa tindakan mengusili antar teman di sekolah. Karena itu, orang tua dan guru perlu bekerja sama dan menindak tegas tentang berbagai tindakan yang mengarah pada bullying.


Bunda dan Ayah mungkin tidak menyadari bahwa tindakan bullying juga bisa dilakukan secara verbal. Seperti apa penjelasannya?

Apa itu bullying verbal?

Merangkum dari laman Mc Millen Health, bullying verbal adalah kondisi ketika seseorang menyakiti atau menakuti orang lain menggunakan kata-kata. Penindasan verbal bisa terjadi secara langsung maupun online, Bunda.

Beberapa contoh bullying verbal adalah sebagai berikut:

  • Menggoda
  • Menghina nama panggilan
  • Penghinaan
  • Mengancam
  • Berkomentar seksual yang tidak pantas
  • Komentar yang diskriminatif

Komentar diskriminatif sendiri adalah lelucon, hinaan, atau komentar negatif tentang ras, jenis kelamin, seksualitas, usia, hingga kemampuan seseorang. Dalam sebuah penelitian yang dilakukan pada siswa SMP dan SMA, sekitar 14 persen anak melaporkan karena diolok-olok, dicaci maki, atau dihina.

Jenis bullying yang perlu diwaspadai anak selain bullying verbal beserta contohnya

Selain bullying verbal, ada pula berbagai jenis bullying lainnya yang perlu Bunda dan Ayah ketahui. Berikut ini ulasannya seperti dilansir Mc Millen Health:

1. Physical bullying

Physical bullying atau penindasan berupa fisik merupakan kondisi ketika seseorang menggunakan tubuh atau fisiknya sebagai senjata untuk menyakiti orang lain. Contohnya adalah sebagai berikut:

  • Memukul
  • Menendang
  • Menampar
  • Mencekik
  • Menggigit
  • Meludah
  • Merusak dan menghancurkan barang-barang milik korban

2. Social bullying

Social bullying sering juga disebut sebagai penindasan dalam segi sosial, Bunda. Di sini, seseorang akan disakiti oleh orang lain yang dapat merusak hubungan atau reputasinya.

Contoh dari social bullying sendiri misalnya sebagai berikut:

  • Berbohong
  • Menyebarkan rumor negatif
  • Mempermalukan seseorang
  • Mengucilkan seseorang
  • Penghindaran
  • Pandangan agresif
  • Menertawakan seseorang
  • Memberikan pandangan menghina
  • Mengejek dengan bahasa tubuh

3. Cyber bullying

Bunda mungkin sering mendengar istilah tentang cyber bullying. Ini merupakan salah satu bullying yang banyak terjadi sejak kemajuan teknologi dan media sosial.

Cyber bullying sendiri merupakan jenis intimidasi verbal atau sosial yang terjadi melalui pesan instan. Tidak hanya itu, cyber bullying juga bisa dilakukan melalui situs permainan sosial, email, SMS, atau media sosial.

Contohnya adalah berikut ini:

  • Spam komentar buruk
  • Menyebarkan info dan data pribadi tanpa izin
  • Pencemaran nama baik lewat media sosial
  • Mengunggah hal tidak senonoh mengenai korban

Penyebab bullying verbal

Mengutip dari laman Fraser Health, sekitar 12 hingga 18 persen anak laki-laki dan perempuan pernah melaporkan mengalami perundungan dan penindasan oleh orang lain. Bullying sendiri sering terjadi di sekolah dan melibatkan berbagai pihak.

Laman Family Lives menjelaskan bahwa sangat sulit untuk memahami mengapa seseorang ingin melakukan bullying verbal terutama jika mereka telah diberitahu untuk berhenti. Meski begitu, ada beberapa alasan yang mungkin membuat seseorang bertindak demikian.

Misalnya saja sebagai berikut:

  • Mereka mungkin melakukan ini untuk membuat teman-temannya terkesan dan membangun reputasi tertentu
  • Mereka mungkin telah diganggu dan untuk mengalihkan perhatian karena marah, mereka menindas orang lain
  • Mereka mungkin menikmati perhatian atau reaksi yang diberikan
  • Mereka mungkin memiliki masalah di rumah atau di sekolah sehingga mereka melampiaskannya pada orang lain
  • Mereka mungkin kurang percaya diri dan tidak menghargai dirinya sendiri sehingga mereka bertindak dengan cara yang negatif
  • Mereka mungkin marah dan frustrasi sehingga ingin melampiaskan perasaan ini

Dampak bullying di sekolah

Ilustrasi bullying/Foto: Getty Images/iStockphoto/ThitareeSarmkasat

Bullying di sekolah bisa berdampak pada berbagai hal. Berikut ini deretannya melansir dari berbagai sumber:

1. Dampak mental dan emosional

Penindasan di sekolah tentu akan memengaruhi mental dan emosional anak. Ketika dirundung, mereka kesehatan mental dan emosionalnya akan terluka.

Anak bisa saja menjadi stres, cemas, dan depresi karena dikucilkan oleh teman-temannya. Selain itu, rasa percaya diri mereka juga bisa menurun karena kata-kata kejam yang mereka terima.

2. Dampak fisik

Bullying pada anak juga bisa memberikan dampak fisik, terlebih jika anak mendapatkan penyerangan sehingga membuat mereka memar dan luka-luka di bagian tubuh. Selain itu, anak juga bisa saja mengalami sakit perut, sakit kepala, dan kesulitan tidur.

Di sisi lain, anak yang mendapatkan bully di sekolah akan mendapat masalah kesehatan. Anak mungkin lebih sering sakit atau sampai mengidap penyakit kronis tertentu.

3. Dampak akademis

Anak-anak yang mendapatkan bully di sekolah akan memiliki nilai akademik yang menurun. Anak bisa saja kurang fokus saat belajar, tidak termotivasi untuk sekolah, atau bahkan takut untuk berhasil di kelas karena khawatir semakin dirundung. Beberapa anak yang dirundung juga akan mencari alasan untuk tidak pergi ke sekolah.

4. Dampak sosial

Anak yang di-bully biasanya adalah anak yang tidak populer. Karena itu, mereka mungkin terisolasi dan dikucilkan oleh teman-temannya.

Di sisi lain, korban perundungan juga akan menjadi canggung dan sulit mengobrol dengan anak lainnya. Hal ini karena mereka merasa cemas dan mengalami penurunan harga diri.

Cara mengatasi bullying verbal

Dilihat laman Fraser Health, ada beberapa hal yang bisa Bunda dan Ayah lakukan untuk mengatasi bullying verbal yang terjadi pada Si Kecil. Berikut ini ulasan:

  • Doronglah anak untuk melaporkan penindasan yang dialami kepada staf sekolah seperti guru, konselor, kepala sekolah, atau orang tua
  • Bicarakan tentang topik-topik sensitif sehingga anak bisa memperolah manfaat kesehatan mental yang positif dan keterampilan bahasa untuk berbicara dengan teman sebayanya
  • Berikan contoh dan jadilah teladan bagi anak
  • Ajari anak bahwa meminta maaf atas tindakan yang tidak mereka lakukan adalah tindakan penakut
  • Minta anak bergabung dengan kelompok belajar atau tim olahraga yang berbeda sehingga mereka bisa mendapatkan teman baru
  • Minta pelaku bullying untuk merenungkan tindakannya

Cara mencegah anak mengalami bullying

Merangkum dari laman Mc Millen Health turut membagikan beberapa tips untuk mencegah anak-anak mengalami bullying. Berikut ini Bubun rangkumkan deretannya:

  • Lakukan percakapan rutin dengan anak di berbagai kesempatan seperti waktu makan atau kala berkendara
  • Biarkan anak tahu bahwa mereka bisa menceritakan berbagai masalah pada Bunda dan Ayah
  • Dorong anak untuk bercerita tentang masalah apapun pada orang yang mereka percaya
  • Pastikan anak tahu siapa orang dewasa lain yang bisa dipercaya selain orang tuanya seperti anggota keluarga lainnya, guru, pelatih, hingga pemimpin agama
  • Kenali teman sekelas anak, bicaralah dengan anak tentang teman-temannya, luangkan waktu untuk mengenal mereka sehingga Si Kecil bisa mempercayai Bunda

Demikian informasi tentang bullying verbal, Bunda. Semoga dapat memberikan manfaat, ya.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(mua/fir)

Simak video di bawah ini, Bun:

5 Tanda Anak Mengalami Bullying yang Tak Disadari & Cara Menanganinya

TOPIK TERKAIT

ARTIKEL TERKAIT

TERPOPULER

Cerita Miskah Shafa Jalani Sidang S1 secara Daring karena Kehamilan Sudah Dekat HPL

Kehamilan Amrikh Palupi

7 Perubahan Perilaku yang Bisa Terjadi setelah Anak Sekolah

Parenting Nadhifa Fitrina

Cerita Artis Shezy Idris Jadi Single Parent, Kini Jualan Donat & Baju Demi Anak

Mom's Life Amira Salsabila

7 Resep Cara Masak Sayur untuk Penderita Diabetes, Ternyata Tak Boleh Asal!

Mom's Life Amira Salsabila

Ternyata Ini Alasan Seseorang Jadi Target Gigitan Nyamuk

Mom's Life Tim HaiBunda

REKOMENDASI
PRODUK

TERBARU DARI HAIBUNDA

Kisah Suami Istri WNI Tinggal di Pelosok Desa Korea, Beruntung Punya Tetangga Ramah & Baik

6 Tahun di Singapura, Denada & Aisha Aurum Akhirnya Pulang ke Indonesia!

7 Resep Cara Masak Sayur untuk Penderita Diabetes, Ternyata Tak Boleh Asal!

7 Perubahan Perilaku yang Bisa Terjadi setelah Anak Sekolah

Cerita Miskah Shafa Jalani Sidang S1 secara Daring karena Kehamilan Sudah Dekat HPL

FOTO

VIDEO

DETIK NETWORK