Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

parenting

Ikan Sebaiknya Jangan Digoreng, Ternyata Ini Alasannya Menurut dr Tan

Mutiara Putri   |   HaiBunda

Rabu, 28 Aug 2024 19:21 WIB

Ilustrasi Anak Makan Ikan Goreng
Ilustrasi Anak Makan Ikan Goreng/Foto: iStock

Gula, garam, dan lemak, merupakan tiga unsur yang bisa menyebabkan berbagai masalah kesehatan pada anak. Jika tidak diatasi dengan baik, anak tentu akan mengalami risiko penyakit tidak menular yang berbahaya.

Lemak sendiri merupakan bagian dari kebutuhan pokok nutrisi selain karbohidrat dan protein. Namun, lemak akan memberikan dampak negatif jika dikonsumsi berlebihan.

Menurut Ahli Gizi Masyarakat, dr. Tan Shot Yen, lemak memiliki kalori yang sangat besar. Tidak hanya itu, Bunda juga tidak bisa membedakan mana lemak baik dan lemak yang buruk.

"Lemak menjadi masalah karena ukuran yang sangat kecil, itu kalorinya banyak. Jadi Anda bisa bayangkan kalau satu gram karbohidrat dan protein, masing-masing empat kilokalori kalau dibakar. Tetapi kalau lemak, bisa sampai sembilan kilokalori, dan Anda tidak bisa membedakan mana lemak sehat dan mana lemak yang jahat," ujarnya dalam acara Media Talk KemenPPPA dengan tema 'Memerdekakan Anak dari Ancaman Penyakit Kronis', Selasa (27/8/2024).

"Mengonsumsi lemak yang terbaik adalah yang tidak jenuh dan berasal dari sumber aslinya," lanjut dr. Tan.

Tidak direkomendasikan menggoreng ikan untuk anak

Pada kesempatan ini, dr. Tan tidak merekomendasikan Bunda menggoreng ikan untuk diberikan pada Si Kecil. Bukan tanpa alasan, hal ini karena omega-3 yang terdapat dalam ikan akan berubah menjadi lemak trans.

"Ikan kembung lemaknya bagus, omega-3, lebih tinggi daripada salmon. Kita punya ikan kembung dan ikan teri," kata dr. Tan.

"Ikan kembungnya digoreng? Sebab kalau digoreng omega 3-nya berubah menjadi trans fat. Omega 3 itu rentan dengan suhu panas. Jadi begitu digoreng, dibakar langsung di atas bara, omega 3-nya berubah menjadi trans fat," sambungnya.

Dokter Tan kemudian mengungkap bahwa menu berbahan ikan di Indonesia umumnya tidak diolah dengan cara digoreng. Karena itu, ada baiknya Bunda mengolah ikan untuk Si Kecil dengan cara lainnya.

"Padahal Indonesia itu kalau mengelola ikan enggak digoreng, lho. Kita punya gulai kepala ikan, enggak ada orang bikin gulai kepala ikan goreng, ikan pangek, ikan dibikin asam padeh, kita punya aneka ikan pindang, ikan pepes, ikan singgang, ikan kuah asam, ikan kuah kuning, tidak ada yang digoreng," tuturnya.

Lantas, bolehkah menggunakan air fryer sebagai ganti menggoreng ikan? Simak penjelasan lengkapnya pada laman berikutnya ya, Bunda.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!


AKIBAT ANAK MENGONSUMSI LEMAK BERLEBIHAN

Ilustrasi Anak Makan Ikan

Ilustrasi Anak Makan Ikan Goreng/Foto: Getty Images/iStockphoto/Hakase_

Penggunaan air fryer untuk memasak ikan

Beberapa dari Bunda mungkin telah meninggalkan cara menggoreng bahan makanan dengan minyak dan penggorengan. Sebagai gantinya, Bunda pun memilih untuk menggunakan alat air fryer.

Menurut dr. Tan, penggunaan air fryer ini tidak akan membuat makanan menjadi lebih sehat, Bunda. Hal ini karena makanan yang diolah tetap memberikan tekstur kriuk.

"Bagaimana dengan air fryer? Sama saja. Sebab itu hanya membuat Anda berhemat dengan minyak, tapi kriuknya ada. Makanya disebut sebagai air fryer. It's fries your food," ungkapnya.

"Beda dengan oven, beda dengan microwave. Itu tidak akan menghasilkan produk dengan kriuk," imbuh dr. Tan.

Banner trimester bukan semester

Akibat anak mengonsumsi lemak berlebihan

Menurut dr. Tan, ada beberapa dampak yang akan terjadi jika anak mengonsumsi lemak berlebihan. Misalnya saja sebagai berikut:

  • Anak mengalami kegemukan
  • Kerusakan dinding pembuluh darah dengan segala akibatnya seperti hipertensi, stroke, dan penyakit jantung
  • Kandung empedu bermasalah karena terbentuk batu dan penebalan dinding
  • Kolesterol tinggi
  • Meningkatkan kemungkinan kanker, terutama kanker payudara dan usus besar akibat lemak jenuh yang terdapat dalam produk proses seperti sosis, daging kalengan, burger, dan sebagainya

Demikian informasi tentang lemak untuk anak, Bunda. Semoga bisa memberikan manfaat, ya.

Jangan lupa simak lagi video makanan yang membantu anak tambah tinggi berikut ini:

[Gambas:Video Haibunda]




(mua/fir)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda