sign up SIGN UP search
Ilustrasi ibu hamil alami diabetes gestasional

Bundapedia

Diabetes Gestasional

Nanie Wardhani   |   Haibunda

Tahukah Bunda bahwa ada sebagian Bunda hamil yang bisa tiba-tiba mengalami gula darah tinggi selama kehamilan? Kondisi ini disebut diabetes gestasional.

Pola makan dan olahraga yang sehat biasanya dapat mengendalikannya, tetapi pada beberapa kasus bisa membutuhkan insulin untuk membantu mengelola kondisi tersebut. Jika tidak diobati, diabetes gestasional dapat menyebabkan masalah kesehatan bagi Bunda dan janin.

Apa itu diabetes gestasional?

Diabetes gestasional (DG) adalah jenis diabetes yang berkembang pada kehamilan ketika kadar gula darah terlalu tinggi. DG biasanya muncul selama pertengahan kehamilan, antara usia kandungan 24 hingga 28 minggu.


Memiliki DG tidak berarti Bunda sudah menderita diabetes sejak sebelum hamil. Kondisi tersebut justru muncul karena kehamilan. Umumnya ibu hamil dengan diabetes tipe 1 dan tipe 2 memiliki tantangan tersendiri dalam hal kehamilan.

Penyebab diabetes gestasional

Diabetes gestasional berasal dari perubahan hormonal dan cara tubuh ibu hamil mengubah makanan menjadi energi.

Hormon yang disebut insulin memecah glukosa (gula) dari makanan dan mengirimkannya ke sel tubuh. Insulin menjaga kadar glukosa dalam darah pada tingkat yang sehat. Tetapi jika insulin tidak bekerja dengan benar atau tubuh tidak memiliki jumlah yang cukup, gula menumpuk di dalam darah dan menyebabkan diabetes.

Yang terjadi saat hamil, hormon dapat mengganggu cara kerja insulin sehingga insulin mungkin tidak dapat mengatur kadar gula darah Bunda seperti seharusnya, yang dapat menyebabkan diabetes gestasional. Selain itu, faktor gen dan kelebihan berat badan (BMI lebih besar dari 25) juga dapat memengaruhi terjadinya diabetes gestasional.

Siapa yang berisiko terkena diabetes gestasional?

Diabetes gestasional dapat terjadi pada siapa saja selama kehamilan. Tetapi ibu hamil usia 25 tahun ke atas yang berasal dari Asia Selatan dan Timur, Hispanik, Penduduk Asli Amerika atau Kepulauan Pasifik memiliki risiko yang lebih tinggi.

Menurut Cleveland Clinic, faktor lain yang dapat meningkatkan peluang terkena diabetes gestasional di antaranya adalah:

  • Penyakit jantung
  • Tekanan darah tinggi 
  • Kurang aktif
  • Obesitas 
  • Riwayat pribadi atau keluarga memiliki diabetes gestasional 
  • Sindrom ovarium polikistik (PCOS) 
  • Kelahiran bayi sebelumnya dengan berat 4kg atau lebih
  • Pradiabetes (riwayat glukosa darah lebih tinggi dari normal).

Gejala diabetes gestasional

Diabetes gestasional biasanya tidak menimbulkan gejala apapun. Tetapi beberapa orang mengalami:

  • Sering buang air kecil
  • Sering mual
  • Mudah haus
  • Kelelahan

Tanda-tanda peringatan diabetes gestasional

Biasanya tidak ada tanda-tanda peringatan diabetes gestasional. Gejalanya ringan dan sering tidak diketahui sampai melakukan tes diabetes pada trimester kedua kehamilan.

Ilustrasi Ibu HamilIlustrasi ibu hamil alami diabetes gestasional/ Foto: Getty Images/iStockphoto

Apakah diabetes gestasional disebabkan oleh pola makan?

Pola makan dapat menjadi faktor penyebab diabetes gestasional, tetapi tidak menyebabkan diabetes. Diabetes gestasional terjadi ketika hormon dari plasenta menghalangi kemampuan tubuh untuk menggunakan atau membuat insulin.

Insulin membantu tubuh mempertahankan jumlah glukosa yang tepat dalam darah. Ketika menderita diabetes, maka ada terlalu banyak gula dalam darah.

Bunda dapat membantu mengelola diabetes gestasional dengan mengonsumsi makanan sehat yang tidak menyebabkan gula darah naik ke tingkat yang tidak aman.

Diagnosis diabetes gestasional

Kapan dokter menguji diabetes gestasional? Dokter menguji diabetes gestasional sekitar usia kehamilan 24 hingga 28 minggu. Pada tahap ini, hormon mulai diproduksi oleh plasenta. Organ ini terbentuk di dalam rahim dan menyuplai janin dengan oksigen dan nutrisi. Hormon yang dibuatnya ini dapat mengganggu insulin.

Dokter akan menguji gula darah selama kehamilan. Tes mungkin memiliki dua bagian:

Tes tantangan glukosa

Pada tes ini Bunda akan diminta untuk minum cairan manis. Setelah sekitar satu jam, Bunda akan menjalani tes darah untuk memeriksa kadar gula darah. Jika gula darah tinggi, dokter akan melakukan tes toleransi glukosa.

Tes toleransi glukosa

Tes toleransi glukosa oral hanya dilakukan jika hasil tes tantangan glukosa tidak bagus. Bunda akan diminta berpuasa selama 8 jam sebelum tes toleransi. Dokter mengambil darah sebelum dan pada interval satu, dua, dan tiga jam setelah minum cairan manis. Tes toleransi dapat memastikan diagnosis diabetes gestasional.

Jika didiagnosis dengan diabetes gestasional, dokter mungkin akan merujuk Bunda ke ahli gizi yang berspesialisasi dalam diabetes gestasional. Pada janji temu ini, Bunda akan mendiskusikan pola makan saat ini dan menentukan modifikasi apa yang harus dilakukan. 

Kemudian, dokter kandungan akan mendiskusikan rencana penanganan diabetes gestasional. Ibu hamil dengan diabetes biasanya melakukan lebih banyak kunjungan prenatal untuk memeriksa pertumbuhan janin (melalui USG), memantau kenaikan berat badan Bunda dan mendiskusikan pengendalian gula darah.

Risiko komplikasi jika diabetes gestasional tidak diobati 

Jika tidak diobati, diabetes gestasional dapat menyebabkan komplikasi bagi Bunda dan janin.

Diabetes gestasional dapat meningkatkan risiko:

  • Kelahiran caesar (C-section) jika janin menjadi terlalu besar
  • Preeklampsia (tekanan darah tinggi selama kehamilan)
  • Diabetes tipe 2

Perawatan diabetes gestasional

Jika didiagnosis menderita diabetes gestasional, Bunda mungkin memerlukan pemeriksaan lebih sering selama kehamilan. Dokter akan memeriksa kadar gula darah secara teratur. Bunda mungkin perlu memantau gula darah di rumah dengan alat pengukur glukosa.

Beberapa orang membutuhkan obat seperti insulin untuk mengelola diabetes gestasional. Tetapi kebanyakan orang dapat menjaga kadar gula darahnya terkendali hanya dengan perubahan pola makan dan olahraga.

Jika memang perlu menggunakan insulin untuk mengendalikan diabetes, penting untuk meminumnya persis seperti yang ditentukan.

Tips mengubah pola makan untuk diabetes gestasional

Bunda mungkin perlu menyesuaikan pola makan untuk mengendalikan diabetes gestasional. Cobalah untuk:

  • Hindari junk food, makanan olahan dan minuman manis
  • Pilih keseimbangan protein, karbohidrat, serat, dan lemak yang sehat
  • Makan makanan dalam jumlah kecil lebih sering
  • Jadwalkan waktu makan pada waktu yang sama setiap hari

Tips berolahraga dengan aman selama kehamilan

Olahraga membantu tubuh menggunakan lebih banyak glukosa yang dapat menurunkan gula darah. Jika menderita diabetes gestasional, bicarakan dengan dokter tentang rencana olahraga yang aman. Rencana latihan harus disesuaikan dengan kebutuhan Bunda, termasuk:

  • Usia
  • Tingkat kebugaran sebelum hamil
  • Kesehatan secara keseluruhan
  • Berat badan 

Bisakah diabetes gestasional sembuh atau hilang saat hamil Sayangnya tidak bisa, Bunda. Bunda tidak dapat menghilangkan diabetes gestasional begitu mengidapnya. Setelah didiagnosis dengan kondisi tersebut, Bunda tidak dites lagi untuk diabetes sampai setelah bayi lahir. Dianjurkan untuk menjalani tes diabetes dalam waktu 12 minggu setelah bayi lahir.

Pencegahan 

Diabetes gestasional tidak sepenuhnya dapat dicegah, tetapi banyak yang bisa dilakukan untuk mengurangi risikonya. Makan makanan seimbang dan berolahraga teratur sebelum dan selama kehamilan adalah cara terbaik untuk mengurangi risiko terkena diabetes gestasional.

Bisakah tetap memiliki kehamilan yang sehat dengan diabetes gestasional? Ya, Bunda masih bisa memiliki kehamilan yang sehat dan bayi yang sehat walaupun menderita diabetes gestasional. Diabetes gestasional adalah kondisi yang sangat dapat diobati dan dikelola. Bekerja dengan dokter untuk memastikan Bunda memahami rencana perawatan dan cara menjaga kadar gula darah pada tingkat yang sehat.

[Gambas:Video Haibunda]



Share yuk, Bun!
Tahukah Bunda
BERSAMA DOKTER & AHLI
Bunda sedang hamil, program hamil, atau memiliki anak? Cerita ke Bubun di Aplikasi HaiBunda, yuk!