Baby leg fingers. Shallow DOF. Developed from RAW; retouched with special care and attention; Small amount of grain added for best final impression. 16 bit Adobe RGB color profile.

Bundapedia

Hipospadia

Nanie Wardhani   |   Haibunda

Uretra adalah saluran yang membawa urine dan sperma keluar dari tubuh melalui penis. Dalam kondisi memiliki hipospadia, lubang keluar uretra tidak terbentuk dengan benar di ujung penis.

Kondisi ini dapat menyebabkan masalah buang air kecil. Jika bayi laki-laki diketahui menderita hipospadia, mereka dapat menjalani operasi perbaikan saat berusia beberapa bulan.

Apa itu hipospadia?

Hipospadia adalah cacat lahir dengan kondisi di mana uretra tidak berkembang dengan baik di penis bayi. Uretra adalah saluran yang membawa urine dan sperma melalui penis untuk keluar dari tubuh.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Untuk mencegah masalah di kemudian hari seperti harus duduk untuk buang air kecil atau kesulitan berhubungan seks, maka perlu dilakukan perawatan dan pencegahan sejak masih dini. 

Bagaimana hipospadia memengaruhi penis?

Di awal perkembangan bayi, uretra dimulai sebagai saluran terbuka. Tabung menutup saat bayi berkembang sebelum lahir. Pembukaan uretra atau tempat keluarnya sperma dan urin disebut meatus. Biasanya, meatus berada di ujung penis.

Pada bayi dengan hipospadia, meatus terbentuk di lokasi yang berbeda. Mungkin di batang penis atau di skrotum, bukan di ujung penis.

Apa saja jenis hipospadia?

Jenis-jenis Hipospadia dapat dibedakan berdasarkan posisi meatus:

Subcoronal: Dekat kepala penis

Midshaft: Sepanjang batang penis

Penoscrotal: Tempat bertemunya penis dan skrotum

Apakah hipospadia sama dengan penis bengkok (chordee)?

Dua kondisi ini tidak sama. Tetapi bayi dengan hipospadia terkadang dapat memiliki penis yang bengkok, yang disebut chordee atau kelengkungan penis bawaan.

Hipospadia sering terjadi. Kondisi ini memengaruhi sekitar satu dari setiap 250 hingga 300 anak laki-laki yang baru lahir. Angka tersebut tampaknya meningkat dalam budaya Barat, mungkin karena meningkatnya penggunaan polutan dan pestisida.

Apa penyebab hipospadia?

Peneliti tidak tahu persis apa yang menyebabkan hipospadia. Namun, kemungkinan ada pengaruh dari faktor genetik. Anak-anak dengan hipospadia sedikit lebih mungkin memiliki ayah dan saudara laki-laki yang juga mengidapnya.

Pembentukan terjadinya hipospadia terjadi selama kehamilan. Penis mulai berkembang sekitar minggu kedelapan kehamilan. Cacat uretra terjadi antara minggu sembilan dan minggu 12.

Menurut Cleveland Clinic, ada faktor-faktor tertentu pada ibu yang dapat meningkatkan risiko bayi mengalami hipospadia, antara lain ibu yang:

  • Memiliki berat badan ekstra (obesitas)
  • Berusia di atas 35 tahun
  • Menggunakan perawatan kesuburan untuk hamil (kemungkinan karena paparan progesteron, hormon yang digunakan selama pembuahan)
  • Memakai hormon lain sebelum atau selama kehamilan.
  • Terkena paparan pestisida 
  • Merokok 

Apa saja gejala hipospadia?

Pada anak dengan hipospadia, gejalanya meliputi:

  • Chordee: Penis melengkung ke bawah.
  • Testis tidak turun: Salah satu testis tidak sepenuhnya turun ke dalam skrotum (pada sekitar 10 persen kasus)
  • Kulup yang tidak berkembang: Kulit yang menutupi kepala penis tidak lengkap. Bayi dengan hipospadia sebaiknya tidak disunat
  • Buang air kecil yang tidak normal: Urine tidak menyemprot dalam aliran lurus.
Baby Boy Holding Mothers HandIlustrasi hipospadia/ Foto: iStock

Bagaimana hipospadia didiagnosis?

Dokter biasanya mendiagnosis kondisi ini saat bayi baru lahir. Pemeriksaan hipospadia merupakan bagian dari pemeriksaan rutin bayi baru lahir. Sangat mudah untuk mengetahui masalahnya: Lubang penis berada di tempat yang tidak biasanya. Seringkali, kulup tidak terbentuk, sehingga ujung penis terlihat.

Jika dokter anak mendeteksi hipospadia, mereka akan merujuk Bunda ke ahli urologi anak untuk pengobatan. Perbaikan hipospadia dapat memperbaiki masalah.

Bagaimana cara mengobati hipospadia?

Pembedahan dapat memperbaiki hipospadia. Dengan metode bedah yang lebih baru, anak-anak dapat menjalani operasi korektif pada usia lebih dini. dokter akan mendiskusikan waktu yang tepat untuk operasi Si Kecil.

Banyak ahli urologi pediatrik melakukan operasi saat anak berusia antara enam dan 12 bulan. Pada usia tersebut, lebih mudah merawat luka pasca operasi dan lebih aman bagi anak untuk dibius.

Tujuan perbaikan hipospadia adalah penis lurus dengan uretra di tempat yang tepat, di ujung penis. Dokter bedah dapat menggunakan kulit ekstra dari kulup yang tidak disunat untuk melakukan perbaikan.

Selama operasi, ahli urologi akan melakukan:

  • Meluruskan batang penis.
  • Membangun uretra baru.
  • Memposisikan lubang uretra di ujung penis.
  • Merekonstruksi kulup.

Bagaimana merawat bayi setelah operasi?

Bunda akan mendapatkan petunjuk tentang cara merawat bayi Bunda selama masa pemulihan, termasuk cara untuk:

  • Memandikan bayi Bunda.
  • Memasang perban.
  • Mengenali tanda-tanda infeksi atau komplikasi.

Ikuti instruksi yang diberikan dengan seksama, dan awasi pemulihan bayi dan lokasi operasi. Proses penyembuhan penuh memakan waktu beberapa bulan. Bunda mungkin melihat memar dan bengkak, tetapi itu akan hilang dalam beberapa minggu pertama.

Pembedahan ini dapat memperbaiki hipospadia pada anak-anak dari segala usia dan orang dewasa.

Bisakah Bunda mencegah hipospadia?

Ibu hamil dapat mengurangi risiko bayinya mengalami hipospadia dengan mempraktikkan gaya hidup sehat seperti:

  • Jangan merokok atau minum alkohol.
  • Pertahankan berat badan yang sehat.
  • Konsumsi asam folat (sekitar 400 hingga 800 mikrogram sehari) sebelum dan saat hamil.
  • Temui dokter untuk pemeriksaan rutin saat hamil.

Bagaimana prospek anak-anak dengan hipospadia?

Prosedur perbaikan hipospadia dan chordee sangat berhasil. Sebagian besar perbaikan dapat bertahan seumur hidup. Penis memiliki fungsi yang normal dan sehat. Dokter anak Bunda akan mendiskusikan jadwal janji tindak lanjut yang diperlukan.

Potensi komplikasi dari operasi hipospadia

Terkadang ada potensi komplikasi meskipun hal ini jarang terjadi, lubang yang disebut fistula bisa terbentuk dari saluran kemih hingga ke kulit penis. Dan beberapa bayi memiliki jaringan parut yang dapat memengaruhi aliran urine. Jika Bunda melihat anak Bunda mengeluarkan air kencing atau aliran air seni yang lemah dan lambat setelah operasi, hubungi dokter Bunda ya.

Jika anak Bunda menjalani operasi hipospadia, jangan biarkan mereka bermain dengan mainan yang membutuhkan mengangkang, seperti berkuda atau alat bantu jalan, sampai dokter mengizinkan. Bunda mungkin juga ingin menggunakan popok ganda untuk memberikan bantalan ekstra.

Kapan harus menemui dokter?

Bayi Bunda kemungkinan akan pulih dengan baik tanpa komplikasi. Urine mungkin tampak merah muda selama beberapa hari setelah operasi. Tetapi segera hubungi dokter jika Bunda melihat:

  • Demam 38,8 Celsius atau lebih tinggi selama lebih dari 24 jam.
  • Kesulitan buang air kecil atau ketidakmampuan untuk buang air kecil.
  • Perubahan warna biru atau abu-abu di ujung penis.
  • Ketidaknyamanan meskipun telah menggunakan obat pereda nyeri.
  • Pendarahan dari tempat operasi.

Hipospadia adalah kondisi yang memengaruhi bayi saat lahir, menyebabkan lubang uretra terletak di tempat lain selain ujung penis. Hipospadia dapat menyebabkan masalah buang air kecil dan fungsi seksual jika tidak ditangani.

Tetapi pengobatan hipospadia sangat efektif. Pembedahan meluruskan penis dan menempatkan lubang di lokasi yang tepat. Dan biasanya perbaikan hipospadia dapat bertahan seumur hidup.

 

Topik Terkait

Kesehatan Anak

HIGHLIGHT