Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

haibunda-squad

Cara Tingkatkan Problem Solving Skill Anak demi Masa Depan Cemerlang, Simak Bun

Muhayati Faridatun   |   HaiBunda

Rabu, 16 Jun 2021 13:48 WIB

Happy young mother with cute little daughter making focused heart sign with hands, looking at camera. Smiling millennial mom and small girl showing love gesture together, expressing care, affection.
Ilustrasi ibu dan anak/ Foto: Getty Images/iStockphoto/evgenyatamanenko

Sebagai orang tua, Bunda dan Ayah tentu menginginkan anak meraih masa depan cemerlang. Namun dalam proses tumbuh kembang bahkan hingga dewasa, Si Kecil tak akan luput dari masalah.

Ya, anak-anak juga bisa mengalami masalah seperti orang dewasa. Hanya saja, mereka belum tentu bisa menyelesaikan sendiri apa yang dihadapinya. Inilah pentingnya meningkatkan kemampuan problem solving sejak dini.

Dikatakan Transpersonal & Name Consultant dari Restructure Nama, Ni Kadek Hellen Kristy Winatasari, S.Psi, M.Ed., orang tua perlu membekali anak dengan problem solving sedini mungkin. Tujuannya agar Si Kecil mampu menghadapi permasalahan dengan apik, Bunda.

"Problem solving skill adalah kemampuan memecahkan masalah dan mengambil keputusan dengan tepat," ujar Hellen kepada HaiBunda.

"Keahlian ini perlu mereka miliki sejak dini supaya mampu menghadapi permasalahan dengan apik, baik saat berinteraksi bersama teman-teman maupun dalam mengerjakan tugas sekolah."

Hellen menambahkan, problem solving skill bisa meningkatkan kemampuan kognitif anak dalam berpikir logis, kritis, dan sistematis, serta mengembangkan kreativitasnya. Ini juga berkaitan dengan keahlian lain, Bunda. Apa saja?

"Kemampuan mendengar, meneliti, kreativitas, menganalisa, komunikasi, kerja tim, dan pengambilan keputusan," tuturnya.

Nah, bagaimana cara meningkatkan problem solving skill anak? Hellen menjelaskan, ada dua cara efektif yakni meningkatkan Emotional Spriritual Quotient (ESQ) atau kecerdasan emosional dan spiritual.

Cara yang kedua, menurut Hellen, yakni dengan powerful name. Bunda ingin tahu penjelasannya? Baca halaman berikutnya ya.

Simak juga fakta kecerdasan emosional anak yang membuat mereka semangat sekolah, dalam video di bawah ini:

[Gambas:Video Haibunda]


KECERDASAN EMOSIONAL

Happy young mother with cute little daughter making focused heart sign with hands, looking at camera. Smiling millennial mom and small girl showing love gesture together, expressing care, affection.

Ilustrasi ibu dan anak/ Foto: Getty Images/iStockphoto/fizkes

Dikatakan Transpersonal & Name Consultant dari Restructure Nama, Ni Kadek Hellen Kristy Winatasari, S.Psi, M.Ed., cara menumbuhkan problem solving skill anak bisa dengan meningkatkan Emotional Spriritual Quotient (ESQ).

Ia menjelaskan, kecerdasan emosional dapat diartikan dengan kemampuan untuk 'menjinakkan' emosi dan mengarahkannya pada hal-hal yang lebih positif.

"Seseorang yang mampu mensinergikan potensi intelektual dan potensi emosional berpeluang jadi manusia-manusia utama, dilihat dari berbagai segi," kata Hellen.

Perlu Bunda ketahui, hubungan antara otak dan emosi berkaitan erat secara fungsional dan saling menentukan. Hellen mengatakan, beberapa penelitian membuktikan, kecerdasan emosional hanya bisa aktif di dalam diri yang memiliki kecerdasan intelektual.

Perilaku kecerdasan emosional

Diterangkan Hellen, manusia dengan EQ yang baik akan mampu menyelesaikan pekerjaan dan bertanggung jawab penuh, mudah bersosialisasi, mampu membuat keputusan yang manusiawi, serta berpegang pada komitmen.

"Orang dengan EQ yang baik dapat memahami perasaan orang lain, dapat membaca yang tersurat dan tersirat, dapat menangkap bahasa verbal dan nonverbal, bisa mengendalikan emosi saat situasi menyenangkan dan menyakitkan," tuturnya.

Bunda perlu catat juga nih, perilaku anak jika memiliki kecerdasan emosional yang baik yakni:

- Menghargai emosi negatif orang lain
- Sabar menghadapi emosi negatif orang lain
- Sadar dan menghargai emosi diri sendiri
- Emosi negatif untuk membina hubungan
- Peka terhadap emosi orang lain
- Tidak bingung menghadapi emosi orang lain
- Tidak menganggap lucu emosi orang lain
- Tidak memaksa apa yang harus dirasakan

Lalu, bagaimana dengan kecerdasan spiritual (SQ)? Baca di halaman selanjutnya ya, Bunda.

KECERDASAN SPIRITUAL & CARA MEMBANGUN ESQ

Portrait of happy lovely family arabic muslim mother and little muslim girls child with hijab dress smiling and having fun hugging and kissing together in living room

Ilustrasi ibu dan anak/ Foto: Getty Images/iStockphoto/tongpatong

Hellen menerangkan, Spiritual Quotient (SQ) adalah kecerdasan yang mengangkat fungsi jiwa sebagai perangkat internal diri, yang memiliki kemampuan dan kepekaan melihat makna yang ada di balik kenyataan.

"Orang dengan SQ tinggi mampu memaknai penderitaan hidup, dengan memberi makna positif pada setiap peristiwa, masalah, bahkan penderitaan yang dialami," ungkapnya.

"Dengan memberi makna yang positif, ia mampu meningkatkan jiwanya dan melakukan perbuatan dan tindakan yang positif."

Cara membangun ESQ anak

Demi masa depan anak yang cemerlang, kita perlu membangun kecerdasan emosional dan spiritual mereka. Hellen menyarankan, Subuh dan malam hari adalah waktu paling efektif untuk memasukkan sugesti ke jiwa anak.

"Menurut neurologi, saat bangun tidur, otak seseorang masih sangat segar untuk menerima sugesti. Masukkanlah sugesti-sugesti positif seperti 'Nak, Bunda sayang kamu, kamu percaya diri, rajin dan pintar'," tutur Hellen.

Ia pun meyakini, Subuh adalah waktu yang sangat baik untuk menanamkan sesuatu ke anak. Sehingga, orang tua tidak disarankan memarahi anak saat Subuh. Ini lantaran kemarahan orang tua akan terekam dalam otak anak dan masuk ke alam bawah sadarnya.

Hellen lalu menjelaskan, cara lain untuk meningkatkan problem solving skill anak yakni dengan memiliki nama yang powerful. Menurutnya, ini dilihat dari dua kode nama yakni nama yang memiliki kode aktualisasi dan kemahiran tinggi.

Bagaimana penjelasan lebih lengkapnya? Yuk Bunda tanyakan langsung pada Ni Kadek Hellen Kristy Winatasari di SINI.


(muf/muf)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda