Setiap ibu hamil tentu ingin selalu sehat, sehingga proses persalinan berjalan lancar. Tapi kenyataannya, banyak kehamilan tidak seperti yang dibayangkan.
"Kehamilan adalah keajaiban. Ajaib bagaimana di perut ibu ada sesosok makhluk mungil yang terus tumbuh, sementara perut ibu sendiri mampu menahan beban itu," tulis dr.Fredrico Patria, Sp.OG, dalam buku Dahsyatnya Hamil Sehat & Normal.
Dokter yang berpraktik di RS Polri Pusat Raden Said Sukanto, Jakarta Timur, ini mengingatkan, agar kehamilan Bunda sehat dan normal, baiknya merencanakan kehamilan itu sendiri bersama pasangan.
Selain mempersiapkan fisik dan mental, sebelum hamil, Bunda juga perlu tahu apa saja ciri-ciri kehamilan bermasalah. Simak tanda-tanda bahaya selama kehamilan di halaman berikutnya ya.
Lihat juga penjelasan dokter tentang kondisi wanita yang rentan mengalami hamil anggur, dalam video berikut:
Pendarahan bisa terjadi saat hamil muda maupun hamil tua, Bun. Menurut pakar kesehatan wanita Donnica Moore, MD, pendarahan saat hamil harus selalu dianggap serius.
"Pendarahan apapun selama hamil butuh perhatian segera. Hubungi dokter atau ke instalasi gawat darurat," tegas Moore, dilansir Web MD.
Peter Bernstein, MD, profesor obstetri dan ginekologi di Sekolah Tinggi Kedokteran Albert Einstein dan Pusat Medis Montefiore di York juga mengatakan, "Selama trimester pertama, kalau mengalami pendarahan hebat, sakit perut parah, dan kram seperti menstruasi, bisa jadi itu tanda kehamilan ektopik."
Dijelaskan, kehamilan ektopik terjadi ketika sel telur yang dibuahi tumbuh di tempat selain rahim, serta bisa mengancam jiwa.
2. Pembengkakan
Bengkak di kaki, tangan, atau wajah, disertai sakit kepala atau kejang, umum dialami ibu hamil. Pembengkakan terjadi karena tubuh memproduksi kurang lebih 50 persen lebih banyak darah, juga cairan tubuh untuk memenuhi kebutuhan janin.
"Pembengkakan mungkin dialami kapan saja selama kehamilan. Tapi, banyak yang mulai memperhatikan saat pertengahan kehamilan, serta tidak jarang terjadi peningkatan pembengkakan di trimester akhir," jelas praktisi kesehatan Kim Borneman, dikutip dari Unity Point.
Demam atau panas tinggi saat hamil perlu diwaspadai, Bun. Bisa jadi ini gejala flu. Para ahli mengatakan, penting bagi ibu hamil untuk mendapat vaksin flu karena cenderung berisiko mengalami komplikasi serius saat flu.
Tapi, kalau Bunda terserang flu saat hamil, Bernstein menyarankan, "Jangan buru-buru ke klinik atau rumah sakit karena bisa menyebarkan flu ke ibu hamil lain. Telepon dokter saja dulu."
Ibu hamil memang wajar mengalami mual dan muntah atau morning sickness. Tapi kalau parah atau terus-menerus selama kehamilan, mungkin terjadi sesuatu yang lebih serius.
"Kalau tidak bisa makan atau minum apa pun, Anda berisiko mengalami dehidrasi. Kekurangan gizi dan dehidrasi bisa membahayakan janin," ungkap Bernstein.
Ia pun menganjurkan untuk konsultasi ke dokter kandungan atau bidan, yang akan meresepkan obat atau menyarankan Bunda mengubah pola makan.
5. Gerakan janin berkurang
Bunda mungkin bertanya-tanya, janin dalam kandungan yang biasanya aktif kok tiba-tiba berkurang gerakannya, atau malah tidak bergerak. Untuk mengetahui apakah kondisi ini normal atau tidak, Bunda bisa mencoba saran Bernstein.
"Minum sesuatu yang dingin atau makan sesuatu, lalu berbaring menyamping untuk melihat apakah ini membuat janin bergerak," jelasnya.
Menurut Nicole Ruddock, MD, profesor kedokteran ibu dan janin di University of Texas Medical School di Houston, menghitung tendangan janin juga dapat membantu.
"Tidak ada jumlah gerakan yang optimal. Sebagai acuan, janin melakukan minimal 10 tendangan dalam dua jam. Kalau kurang dari itu, konsultasi ke dokter," tegas Ruddock.