Jakarta -
BeberapaÂ
tanda hamil muda memang sering tidak disadari para ibu hamil. Apalagi Bunda yang baru hamil pertama kali. Coba yuk kenali ciri-ciri awal kehamilan terutama di bagian perut.
Dijelaskan dr.Fredrico Patria, Sp.OG, dalam buku
Dahsyatnya Hamil Sehat & Normal, Bunda mungkin tidak merasakan tanda hamil apapun, tapi mulai curiga karena menstruasi tak kunjung datang.
"Beberapa perempuan merasakan sedikit kram perut dan payudara mulai terasa sakit, lalu mengira itu tanda-tanda menstruasi," terang Fredrico.
Dokter yang praktik di RS Polri Pusat Raden Said Sukanto, Kramat Jati, Jakarta Timur, ini juga menjelaskan, di minggu ke-1 hingga ke-3 kehamilan, beberapa perempuan mungkin belum menghasilkan hormon Human Chorionic Gonadotropin (hCG) yang bisa terbaca oleh alat tes kehamilan.
"Bisa saja hasilnya negatif, padahal ibu benar-benar hamil. Jangan kecewa, tunggulah beberapa hari lagi untuk mengulangi tes kehamilan tersebut," Fredrico berpesan.
Ia menegaskan, beberapa perempuan juga akan mengalami tanda hamil muda seperti bercak, kram perut bagian bawah yang mirip gejala menstruasi. Perdarahan implantasi ini biasanya berlangsung sekitar 6 hingga 12 hari setelah pembuahan, di mana embrio membenamkan diri ke dalam dinding rahim.
 Ilustrasi tanda hamil muda, kram perut hingga ngidam/ Foto: iStock |
Untuk lebih mengenali tanda-tanda hamil muda, berikut
HaiBunda rangkum dari berbagai sumber:
1. Kram perut bagian bawahDikutip dari
Kid Spot, sekitar seminggu setelah ovulasi, beberapa ibu hamil mengalami kram perut bagian bawah, yang dikenal sebagai kram implantasi karena implantasi terbaru dari sel telur yang telah dibuahi di dinding rahim. Ini kadang disertai bercak.
"Ibu hamil juga bisa mengalami kram perut di minggu-minggu awal kehamilan karena peregangan dan pertumbuhan rahim. Kram ini biasanya bertahan beberapa minggu," jelas ulasan berjudul
Pregnancy symptoms in the first trimester tersebut.
Bagi ibu hamil yang mengalami kram perut bagian bawah di
awal kehamilan, biasanya dianjurkan suplemen magnesium atau kalsium, guna membantu mengencangkan otot-otot perut dan mengurangi kram.
Sementara mengutip
Tommys, tanda hamil muda seperti sakit atau kram perut ini sebenarnya tidak perlu dikhawatirkan. Tapi, memang dianggap wajar kalau ibu hamil muda merasa cemas saat mengalami kram perut. Biasanya, ibu hamil khawatir gejala tersebut sebagai tanda keguguran.
Nyeri perut ringan di awal kehamilan, selama 12 minggu pertama, biasanya disebabkan oleh rahim yang membesar, ligamen meregang saat perut mulai membesar, hormon sembelit atau angin yang terperangkap.
Terkadang, kram perut ini terasa seperti nyeri haid ringan. Ibu hamil muda tidak perlu khawatir kalau rasa sakitnya ringan dan masih tertahankan, lalu hilang setelah beristirahat, buang air besar, atau buang angin.
Meski begitu, kalau Bunda merasa khawatir saat mengalami nyeri atau kram perut, baiknya konsultasi ke bidan atau dokter kandungan. Apalagi jika rasa sakit itu berkepanjangan, atau rasa sakit itu datang tiba-tiba, ibu hamil harus segera periksa.
Sebagian besar nyeri dan kram perut yang dialami ibu hamil enggak perlu dicemaskan. Tapi, ada beberapa gejala yang harus ibu hamil ketahui dan mungkin tanda sesuatu yang lebih serius terjadi.
Nyeri hebat di satu sisi perut bagian bawah pada awal kehamilan. Gejala yang harus diwaspadai antara lain:
a. Pendarahan
b. Rasa sakit di ujung bahu
c. Bercak berwarna cokelat
d. Pusing dan merasa ingin pingsan
e. Tidak nyaman saat buang air besar
f. Kram perut parah selama beberapa jam, dengan atau tanpa pendarahan
Ibu hamil harus waspada ya, karena ini bisa jadi gejala keguguran atau solusi plasenta.
[Gambas:Instagram]
2. Morning sicknessMual dan muntah adalah kondisi medis paling umum di awal kehamilan. Seperti yang Bubun alami saat hamil anak pertama dan kedua. Tapi,Â
morning sickness saat kehamilan pertama lebih parah. Bubun tiap pagi mual dan muntah, setelah lega baru deh berangkat kerja.
Morning sickness atau mual muntah memang membuat sebagian ibu hamil merasa kesal dan sedih. Faktanya, sekitar 80 persen ibu hamil merasakan mual, dengan setengah dari jumlah tersebut mengalami muntah.
Dijelaskan dr.Fredrico, tingkat keparahan mual dan muntah yang diderita ibu hamil cukup bervariasi. Ibu hamil bisa saja merasakan mual ringan saat bangun tidur, atau gara-gara mencium aroma tertentu.
"Namun, ibu mungkin harus 'tersiksa' karena rasa mual hebat selama beberapa minggu atau bahkan sepanjang kehamilan," terangnya.
Ia juga memastikan, mual dan muntah tidak akan mengancam keadaan janin dalam kandungan. Dengan catatan, ibu hamil tetap makan dan minum banyak cairan. Jangan khawatir ya, Bunda, janin masih punya banyak waktu untuk mendapat nutrisi yang dibutuhkan, setelah periode morning sickness berlalu.
Mengutip
Kid Spot, gejala mual di pagi hari mulai membaik di akhir trimester pertama, dan jauh lebih baik sekitar usia 14 - 16 minggu kehamilan.
Hipermesis gravidarum
Nah, kapan mual dan muntah yang dirasakan ibu hamil harus dicemaskan? Bentuk paling parah dari mual dan muntah selama kehamilan adalah hipermesis (HG). Kondisi ini berarti, mual dan muntah yang ibu hamil alami sudah masuk ke kategori berlebihan.
"Jika ibu hamil muntah beberapa kali sehari, tidak bisa makan dan minum tanpa sakit, berat badan turun drastis, ibu hamil mungkin mengalami HG," papar Fredrico.
Umumnya, HG terjadi sekitar minggu ke-4 atau ke-7 kehamilan, lalu berkurang pada sekitar minggu ke-14 atau ke-16. Dalam kebanyakan kasus, HG hilang dengan sendirinya pada sekitar minggu ke-20. Tapi, sekitar 10 persenÂ
ibu hamil mengalami HG di sepanjang kehamilan.
Gejala-gejala HG antara lain:
a. Mual dan muntah hebat hampir tanpa henti
b. Demam
c. Nyeri di bagian perut
d. Lambung terasa bergejolak
e. Infeksi saluran kemih
Lantas, apakah kondisi HG bisa membahayakan ibu dan janin? Ya, HG bukan kondisi kehamilan yang biasa, tapi terjadi pada sekitar 3 persen ibu hamil. Meski begitu, dengan perawatan yang benar, janin dalam kandungan tetap aman. Hanya saja, bayi berisiko memiliki berat lahir lebih rendah dari rata-rata.
3. Mengidam makananTanda hamil muda yang biasanya Bunda rasakan juga antara lain mengidam makanan tertentu. Dilansir
Kid Spot, 85 persen ibu hamil mengaku ngidam makanan tertentu saat kehamilan. Periode paling umum mengidam makanan biasanya di trimester pertama dan terakhir.
Bagaimana penjelasan pakar? "Para ahli tidak benar-benar memahami hubungan yang sangat nyata antara kehamilan dan mengidam. Tapi, mereka menduga itu ada hubungannya dengan perubahan hormon dan kebutuhan nutrisi tubuh ibu hamil," jelas ulasan tersebut.
Diyakini juga oleh dr.Muhammad Ardian C.L., Sp.OG, M.Kes, hampir 95 persen ibu hamil akan merasakan ngidam. "Faktor utama penyebab ngidam ini adalah hormon," ujarnya.
Selain hormon, faktor lain penyebab mengidam makanan tertentu saat hamil muda adalah defisiensi zat gizi, atau faktor psikologi. KalauÂ
ngidam karena alasan psikologi, biasanya bikin ibu hamil cenderung ingin lebih disayang dan dimanja suami.
Nah, kalau suami ikut ngidam saat Bunda hamil gimana ya? Simak penjelasan dokter dalam video di bawah ini:
[Gambas:Video Haibunda]
(muf/som)