Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

kehamilan

10 Tanda Aneh di Awal Kehamilan: Cairan dari Vagina hingga Lidah Rasa Logam

Melly Febrida   |   HaiBunda

Rabu, 26 Feb 2020 21:15 WIB

Bunda mungkin mengalami beberapa tanda kehamilan yang aneh, atau jarang dialami ibu hamil lain. Seperti keluarnya cairan dari vagina hingga lidah terasa logam.
Ilustrasi ciri hamil/ Foto: iStock
Bunda tentu sudah tahu tanda-tanda klasik kehamilan. Misalnya saja telat menstruasi, mual-mual, atau payudara yang terasa lembut. Selain itu, tak sedikit wanita hamil yang mengalami gejala-gejala di luar tanda yang disebut di atas. Bahkan orang mungkin melihatnya sebagai gejala yang aneh.

Dijelaskan dr.Fredrico Patria, Sp.OG, dalam buku Dahsyatnya Hamil Sehat & Normal, Bunda mungkin tidak merasakan tanda hamil apapun, tapi mulai curiga karena menstruasi tak kunjung datang.


Sementara itu, Debra Rose Wilson, Ph.D, MSN, RN, IBCLC, AHN-BC, CHT, yang ahli di bidang pengobatan herbal, pengobatan pelengkap dan alternatif, berbagi daftar 10 gejala awal kehamilan yang aneh, dikutip dari Healthline. Lihat di halaman selanjutnya ya, Bunda.

Simak juga ciri hamil dilihat dari perubahan kulit, dalam video berikut:

[Gambas:Video Haibunda]



Keluar cairan dari vagina

Ilustrasi ciri hamil/ Foto: thinkstock

Tanda aneh di awal kehamilan:

1. Keluar cairan dari vagina

Banyak wanita mengalami keputihan, tapi belum tentu karena hamil. Namun, Wilson bilang, sejumlah wanita hamil memang mengeluarkan lendir yang lengket, putih, atau kuning pucat sejak awal trimester pertama dan selama kehamilannya.

Penyebabnya, kata Wilson, meningkatnya hormon dan aliran darah di vagina sehingga mengeluarkan cairan. Peningkatan selama kehamilan ini sebenarnya untuk mencegah infeksi saat serviks dan dinding vagina melunak.

Apabila cairan tersebut berbau, terasa membakar, gatal, berubah menjadi kuning kehijauan, sangat tebal dan berair, maka segera kunjingin dokter. Menurut Wilson mungkin itu tanda-tanda infeksi.

2. Tubuh jadi panas

Suhu tubuh sedikit meningkat ketika Bunda pertama kali bangun di pagi hari setelah ovulasi. Kondisi ini akan tetap sampai Bunda menstruasi.

Tetapi jika suhu yang dikenal sebagai suhu tubuh basal ini tetap meningkat selama lebih dari dua minggu, Bunda mungkin hamil.

3. Kepala sakit, kram, dan sering pipis

Menurut Wilson, berubahnya hormon dan volume darah selama kehamilan bisa menyebabkan sakit kepala.

Beberapa wanita juga mengalami kram di kedua sisi perut bagian bawah, sama seperti ketika menstruasi. Selain itu, Bunda jadi sering ke buang air kecil. Itu karena rahim yang semakin besar memberi tekanan pada kandung kemih.

4. Ruangan seperti berputar

Pada trimester pertama, Wilson mengatakan tak sedikit wanita yang merasa pusing. Kehamilan menyebabkan tekanan darah turun dan pembuluh darah membesar.

Tetapi Bunda juga harus memperhatikan gejala yang terjadi. Apabila Bunda mengalami pusing parah, ditambah dengan pendarahan vagina dan sakit perut yang parah bisa menjadi tanda kehamilan ektopik. Pada kehamilan ektopik, sel telur yang dibuahi ditanamkan di luar rahim. Segeralah pergi ke dokter untuk menghindari komplikasi yang mengancam jiwa.

5. Sembelit

Bunda mungkin merasa kembung, seperti ingin buang gas. Tapi itu tidak terjadi. Itu karena perubahan hormon kehamilan bisa menyebabkan sembelit, seperti halnya vitamin prenatal.

Sistem pencernaan melambat selama kehamilan. Ini memberi nutrisi cukup waktu untuk menyerap ke dalam aliran darah dan menjangkau si kecil.

Apabila Bunda tak bisa BAB, tambahkan lebih banyak serat ke dalam diet, minum banyak cairan, dan berolahraga secara teratur. Jika perlu, Bunda juga bisa menanyakan ke dokter Anda tentang menambahkan pelunak feses yang aman saat kehamilan.

Masih ada lima gejala aneh di awal kehamilan lain, di halaman berikutnya ya, Bunda.

Lidah terasa logam

Ilustrasi ciri hamil/ Foto: iStock

Tanda aneh di awal kehamilan:

6. Implantasi

Sekitar 25 hingga 40 persen wanita hamil akan mengalami pendarahan ringan, atau melihat bercak sejak dini dalam kehamilannya. Pendarahan ringan dapat terjadi ketika sel telur yang dibuahi menempel pada lapisan rahim. Ini dikenal sebagai pendarahan implantasi. Biasa terjadi sekitar dua minggu setelah pembuahan.

Pendarahan juga bisa disebabkan oleh iritasi serviks, kehamilan ektopik, atau ancaman keguguran. Apalagi perdarahan ringan menjadi lebih berat atau disertai dengan kram parah, sakit punggung, atau sakit menusuk, segeralah meminta bantuan medis.

7. Alami flu

Wilson menjelaskan, kehamilan bisa menurunkan kekebalan. Ini berarti Anda lebih rentan terhadap batuk, pilek, dan flu. Tidak jarang wanita hamil mengalami gejala pilek atau flu di awal kehamilan.

Bicaralah dengan dokter. Wanita hamil lebih rentan terhadap penyakit parah akibat flu. Ini dapat menyebabkan masalah kesehatan yang serius untuk bayi.

8. Dada terbakar

Hormon mengubah segalanya selama kehamilan, termasuk katup antara perut dan kerongkongan.

Area ini menjadi rileks selama kehamilan, yang dapat menyebabkan asam lambung bocor ke kerongkongan, menyebabkan mulas.

Untuk mengatasinya, makan lebih sering dengan porsi lebih sedikit. Cobalah untuk menghindari minuman bersoda, buah jeruk, jus, dan makanan pedas.

9. Emosi naik turun

Hormon yang tiba-tiba berubah ketika hamil bisa memengaruhi emosi. Bunda mungkin akan mengalami perasaan yang luar biasa dengan menangis dan emosional.

Libido berubah dari panas menjadi dingin, lalu kembali menjadi panas lagi. Ini sangat umum selama awal kehamilan.

10. Merasakan logam

Peningkatan estrogen dan progesteron selama kehamilan dapat menyebabkan perubahan selera bagi banyak wanita hamil.

Kondisi dysegusia membuat beberapa wanita hamil merasa mencicipi logam. Bunda akan merasa seperti mengunyah uang receh dengan makan siang.

Wilson menyarankan untuk menyingkirkan rasa metalik dengan mengunyah garam dan mengunyah permen karet tanpa gula. Coba juga minum cairan yang lebih dingin atau makan makanan yang lebih pedas.


(muf/muf)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda