Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

kehamilan

Siklus Menstruasi Tak Teratur, Kapan Harus Cek ke Dokter?

Dwi Indah Nurcahyani   |   HaiBunda

Minggu, 18 Oct 2020 13:03 WIB

Young beautiful woman holding menstruation calendar at home cover mouth with hand shocked with shame for mistake, expression of fear, scared in silence, secret concept
Jadwal menstruasi tidak teratur yang harus diperiksakan ke dokter/ Foto: Getty Images/iStockphoto/AaronAmat

Siklus menstruasi yang tidak teratur membuat Bunda sulit mengontrol kehamilan dengan sistem kalender. Itu sebabnya, Bunda yang memiliki siklus tak teratur  jadi tidak mengetahui kapan masa ovulasi dan hari pertama haid mereka, karena jeda yang cukup lama dari haid sebelumnya.

Melansir Pennmedicine, ketika siklus menstruasi normal, sel telur akan dilepaskan dari salah satu ovarium Bunda selama ovulasi. Jika sel telur tidak dibuahi oleh sperma, maka perubahan kadar hormon memberi sinyal bagi tubuh untuk mengeluarkan darah dan jaringan yang melapisi rahim Bunda.

Perdarahan ini pun biasanya berlangsung sekira lima hari. Kemudian, siklus bulanan akan berulang dengan siklus yang sama. Tetapi, beberapa Bunda mengalami apa yang disebut perdarahan uterus abnormal atau istilah lainnya menstruasi tidak teratur.

Penyebab siklus menstruasi tidak teratur memang disebabkan beberapa alasan, seperti dikatakan pakar kesehatan dari National Institute of Child Health and Human Development (NICHD).

Ketika seorang wanita pertama kali mulai menstruasi, mungkin diperlukan beberapa waktu sebelum menstruasinya menjadi teratur. Dan, menstruasi mungkin berhenti menjadi teratur hingga delapan tahun sebelum menopause.

Intervail normal antara siklus menstruasi biasanya berkisar 24-35 hari, antara hari pertama menstruasi dan hari pertama menstruasi berikutnya.

"Beberapa orang memiliki interval yang sama setiap bulan, tetapi sebagian lainnya bervariasi dari bulan ke bulan. Siklus menstruasi rata-rata adalah 28 hari dengan lama perdarahan rata-rata lima hingga tujuh hari," ujar Melinda Hansen, MD, seperti dikutip dari laman Unitypoint.

Sedangkan untuk penyebabnya, Dr.Hansen mengatakan bahwa  menstruasi tidak teratur bisa dikarenakan perubahan berat badan, pengobatan, penyakit tertentu, operasi, dan lainnya.

Bunda yang memiliki menstruasi tidak teratur pun disarankan Dr.Hansen untuk berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut.

"Jika menstruasi datang beberapa hari lebih awal atau beberapa hari lebih lambat dari biasanya, itu biasanya tidak mengkhawatirkan. Bahkan, mengalami menstruasi datang terlambat seminggu bukanlah hal aneh," tambahnya.

Namun, Dr.Hansen menyarankan jika Bunda aktif secara seksual dan menstruasi lebih lambat dari biasanya, Bunda harus melakukan tes kehamilan sebagai tindakan pencegahan. Ada baiknya juga Bunda menggunakan salah satu alat kontrasepsi sebagai proteksi.

Selain itu, ketika menstruasi terus-menerus tidak teratur, Dr.Hansen juga merekomendasikan untuk menemui dokter atau ginekolog. Beberapa kondisi yang disarankan untuk segera diperiksakan ke dokter:

1. Bunda secara konsisten memiliki siklus menstruasi lebih cepat dari 24 hari.

2. Mengalami menstruasi yang secara konsisten terjadi lebih dari tujuh hari.

3. Selain itu, Bunda juga secara konsisten tidak mengalami menstruasi dua bulan, hingga terus menerus mengalami perdarahan antara siklus.

4. Jika mengalami perdarahan banyak dan terlalu sering, Bunda bisa kehilangan banyak darah sehingga mengalami penurunan jumlah darah. Hal ini pun dapat menyebabkan kelelahan yang tidak biasa dan bahkan pingsan. 

Untuk itu, jangan ragu segera berkonsultasi dengan dokter ya, Bunda. Semoga sehat selalu, Bunda!

Simak juga penjelasan dokter mengenai menstruasi tidak teratur dalam video di bawah ini:

[Gambas:Video Haibunda]



(rap/rap)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda