kehamilan
Ibu Positif COVID-19 Meninggal Usai Melahirkan Prematur, Pilu Tak Sempat Bertemu Bayi
Kamis, 17 Jun 2021 09:58 WIB
Sebelum dinyatakan positif COVID-19, Ayu mengalami gejala flu hingga demam. Gejala ini pun sempat membaik, Bunda.
Beberapa hari kemudian, giliran Sendhie yang mengalami demam. Sang istri pun meminta Sendhie untuk memeriksakan kondisi mereka ke dokter.
"Jadi kebetulan waktu itu istri saya ngeluh sakit flu selama dua hari, sudah enakkan. Saya lupa, tapi hari Kamis itu dia pertama kali ngeluh sakit, Sabtu sudah enakan, dan hari Minggu pergi makan sama saya. Pulang dari situ, dia demam tinggi," kata Sendhie.
"Pas hari Selasa dini hari, saya demam tinggi. Selasa malam istri minta di bawa ke doter penyakit dalam, dikasih obat, dokter bilang, 'Kalau kamis masih panas, dicek darah', lalu kita dikasih lembar rujukan cek darah dan PCR."
Pulang dari dokter dan setelah minum obat, demam Ayu mulai hilang. Namun, Ayu malah merasakan gejala baru, yakni batuk hebat yang terus memburuk.
Ayu yang tengah sakit tiba-tiba meminta untuk menjenguk ibu mertuanya yang tengah sakit juga, Bunda. Ia ingin memberikan semangat pada sang ibu mertua agar cepat sembuh.
Ibu mertua Ayu lalu dirujuk ke RS Tarakan dan menjalani tes PCR yang hasilnya positif COVID-19. Mendengar kabar ini, Ayu menjadi stres dan semua keluarganya pun melakukan tes PCR.
"Hari kamis pagi ibu saya ditujuk ke RS Tarakan. Istri diceritain kalau ibu Covid dan disitu dia mulai stres karena khawatir bayi di kandungan dan anak pertamanya yang masih kecil tertular COVID-19," ujar Sendhie.
"Akhirnya dari situ dia mulai melemah, demam tinggi, batuk hebat, dan dia minta dibawa untuk tes PCR. Saya sekeluarga juga tes, hasilnya yang positif itu saya, kakak ipar, kakak kandung, dan istri."
Simak kelanjutannya di halaman berikut!