Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

kehamilan

Tak Perlu Panik Bunda, Kenali Tandanya Kontraksi Palsu Yuk!

Dwi Indah Nurcahyani   |   HaiBunda

Selasa, 20 Jul 2021 15:25 WIB

Healthcare, treatment. Young pregnant woman feeling sudden pain in her back. Future mom suffering from backpain. High quality photo
Ilustrasi kontraksi/Foto: Getty Images/iStockphoto

Jakarta - Memasuki fase akhir kehamilan biasanya kontraksi sering kali muncul. Bunda pun seakan di-PHP-in karena kontraksi yang disangka tanda persalinan justru hanya kontraksi palsu. 

Hal itu wajar kok dialami para Bunda ketika hamil, terutama para Bunda baru. Kebanyakan Bunda tidak menyadari mengalami kontraksi palsu karena menyangka kontraksi tersebut menjadi awal tanda persalinan.

Sedianya, kontraksi baik itu palsu maupun asli adalah hal normal bagi setiap Bunda sebelum melahirkan. Tetapi, jadi kondisi itu menjadi sedikit sulit dijelaskan bagi Bunda yang belum pernah melahirkan. 

Perlu Bunda tahu bahwa sebelum mengalami kontraksi yang sebenarnya, banyak yang mengalami kontraksi palsu. The American Congress of Obstetricians and Gynecologists menggambarkannya sebagai kontraksi yang tidak teratur dan tidak saling berdekatan. Maka itu, kunci untuk mengenali persalinan yang sebenarnya ialah memahami pola kontraksi.

Resep Baik Selama PandemiResep Baik Selama Pandemi/ Foto: Mia Kurnia Sari

Kontraksi palsu dapat dimulai pada trimester kedua atau ketiga dan dikatakan sebagai rahim yang berlatih atau mengencangkan untuk persalinan yang sebenarnya, seperti dikutip dari laman Intermountainhealthcare.

Kontraksi palsu dapat berkisar dari rasa mulas yang tidak menyakitkan hingga sentakan yang dapat membuat Bunda terengah-engah. Terkadang, kontraksi palsu frekuensinya dapat meningkat seiring dengan waktu persalinan yang semakin mendekat.

Waktu kontraksi sendiri merupakan komponen besar untuk mengenali perbedaan antara persalinan sesungguhnya dan yang palsu. Perbedaan lainnya mungkin dapat Bunda perhatikan dari kontraksi yang berubah saat Bunda mengubah posisi seperti berhenti dengan gerakan atau istirahat. Serta, kekuatan kontraksi juga terasa berbeda dan rasa sakit yang dirasakan di tempat yang berbeda.

Biasanya nih, Bunda, kontraksi palsu dapat teridentifikasi jika merasakan kontraksi tidak datang secara teratur. Kemudian, kontraksi palsu juga berhenti dengan berjalan atau beristirahat atau dengan perubahan posisi

Klik di halaman selanjutnya yuk, Bunda.

Simak juga video apa saja yang harus disiapkan bila melahirkan di masa pandemi ya Bunda:

[Gambas:Video Haibunda]




JANGAN SAMPAI PHP BUNDA, KENALI TANDANYA KONTRAKSI PALSU YUK!

Young pregnant woman suffering from abdominal pain at home

ilustrasi kontraksi/Foto: Getty Images/iStockphoto/leszekglasner

Oh ya, kontraksi palsu juga biasanya lemah dan tidak menjadi lebih kuat, atau mulai kuat dan menjadi lebih lemah. Biasanya juga, rasa sakitnya terasa di bagian depan. 

"Kontraksi palsu sangatlah halus, kebanyakan Bunda tidak menyadari bahwa mereka sedang mengalaminya," ujar Sherry A. Ross, MD, pakar kesehatan wanita, seperti dikutip dari laman The Bump.

Penyebab munculnya kontraksi palsu sendiri disebabkan ada beberapa kemungkinan ya, Bunda, di antaranya dehidrasi. Ini merupakan penyebab utama datangnya kontraksi palsu ya, Bunda.

Hal itu karena area di otak yang memberi tahu rahim Bunda untuk berkontraksi berada tepat di sebelah area otak yang memberi tahu Bunda saat haus. Dan, terkadang saat Bunda haus, itu bisa mengaktifkan area otak Bunda yang kemudian menyebabkan kontraksi plus kram otot termasuk di rahim Bunda.

Kemudian, adanya kondisi infeksi saluran kemih juga dapat menyebabkan munculnya kontraksi palsu. Tetapi, ini akan menghilang setelah ISK diobati. Tak hanya itu, berlebihan beraktivitas juga bisa menyebabkan kontraksi palsu ya, Bunda. Jadi, jika sudah aktif dan mulai kontraksi, sebaiknya Bunda dapat mengambil istirahat sejenak untuk meredakannya.

Semoga informasinya membantu ya, Bunda.


(pri/pri)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda