Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

kehamilan

7 Kondisi yang Bisa Sebabkan Sakit Perut Bagian Bawah saat Hamil, Bunda Perlu Tahu

Humidatun Nisa'   |   HaiBunda

Sabtu, 28 May 2022 11:40 WIB

Ilustrasi hamil atau melahirkan
7 Kondisi yang Bisa Sebabkan Sakit Perut Bagian Bawah saat Hamil/Foto: Getty Images/iStockphoto/PeopleImages

Jakarta - Dapat diakui, bagian tubuh yang paling tidak nyaman selama kehamilan tentu saja berada di perut ya, Bunda. Perut yang membesar seiring perkembangan Si Kecil akan menimbulkan beberapa rasa tak nyaman. Tak sedikit pula ibu hamil yang merasakan nyeri pada bagian bawah perutnya. 
 
Hal tersebut wajar terjadi kok, Bunda. Jika tidak ada gejala yang semakin memberatkan, rasa nyeri pada perut bawah seiring perkembangan kehamilan adalah lumrah. Akan sedikit meringankan jika Bunda memperkaya informasi yang dapat membantu supaya Bunda tidak panik dan antisipatif pada gejala ketidaknyamanan lainnya. 

“Sakit perut bagian bawah dikenal juga dengan sebutan kontraksi. Tanda kehamilan ini umumnya dialami ibu di trimester pertama dan ketiga,” ujar Kepala Departemen Obstetri dan Ginekologi RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo, Dr. dr. Suskhan Djusad, Sp.OG kepada Haibunda

Lantas apa saja sih yang sebaiknya Bunda ketahui tentang sakit perut bagian bawah selama kehamilan ini? Yuk simak terus.

Banner 5 Buah yang Baik untuk Pertumbuhan JaninFoto: HaiBunda/ Novita Rizki

Penyebab nyeri perut bagian bawah saat hamil

Melansir dari beberapa sumber, penyebab sakitnya perut bagian bawah Bunda saat hamil adalah karena beberapa hal, di antaranya:

1. Kelelahan

Selama hamil, Bunda menjadi sangat cepat lelah. Walau tidak berlaku untuk semua Bunda, cepat lelah menjadi gejala awal kehamilan yang sering terjadi. Lebih-lebih saat hamil, kelelahan menyebabkan kesakitan pada perut bagian bawah Bunda. Untuk itu, Bunda disarankan tidak berkegiatan yang membutuhkan tenaga ekstra. Sebaiknya Bunda banyak istirahat ya. 

2. Penyakit atau infeksi

Masa kehamilan juga dikatakan masa rentan Bunda. Sebab, Bunda menjadi sensitif untuk beberapa hal, termasuk kekebalan fisik. Sangat mungkin Bunda terinfeksi atau terserang penyakit kapan saja. Hal itu juga yang memicu kesakitan perut bagian bawah saat hamil, Bunda. 

Untuk memastikan segala sesuatunya, Bunda jangan segan konsultasi ke tenaga medis ya. Sebab, tidak jarang gejala yang nampak ringan kadang menjadi pertanda penyakit serius, Bunda. Langkah paling aman, tentu saja konsultasi pada ahlinya. 

Kita lanjutkan ke halaman berikutnya yuk Bunda.

Bunda, yuk download juga aplikasi Allo Bank di sini.

Simak juga yuk Bunda video tentang 3 tanda janin lapar dalam kandungan.

[Gambas:Video Haibunda]

KEMBUNG HINGGA KONTRAKSI PALSU

Ilustrasi hamil atau melahirkan

7 Kondisi yang Bisa Sebabkan Sakit Perut Bagian Bawah saat Hamil/Foto: Getty Images/iStockphoto/Halfpoint

3. Kontraksi palsu

Walaupun kontraksi merupakan salah satu tanda akan melahirkan, tidak semua kontraksi berarti demikian ya, Bunda. Sebab kontraksi ada juga yang palsu. Bunda bisa menandainya melalui usia kehamilan dan intensitasnya. Jika kontraksi terjadi secara intens dan mendekati masa kelahiran, bisa saja Bunda benar-benar akan melahirkan. 

4. Keputihan

Sakit perut bagian bawah selama kehamilan mungkin disebabkan keputihan. Kondisi ini umumnya disebabkan infeksi. Bunda hamil yang mengalami infeksi akan terjadi reaksi sehingga menyebabkan kontraksi. Infeksi dapat masuk ke rahim Bunda yang berakibat perut menjadi kencang dan terasa sangat sakit pada bagian bawah perutnya. 

5. Sembelit 

Mengutip dari Healthline, Bunda hamil sering sembelit karena kurangnya konsumsi suplemen zat besi, kurang serat atau cairan, atau perubahan hormon.

6. Kembung 

Kondisi ini karena peningkatan hormon progesteron yang terjadi selama kehamilan, Bunda. Reaksinya terasa sakit pada perut Bunda bagian bawah. Bisa juga disebabkan tekanan di perut yang semakin membesar di akhir masa kehamilan. 

7. Kehamilan ektopik

Kehamilan ektopik terjadi ketika sel telur yang telah dibuahi menempel di luar rahim. Kondisi ini dapat dialami sekitar 1 dari 50 wanita hamil.
Kondisi kehamilan ini umumnya tidak dapat berjalan normal. Sel telur yang telah dibuahi tidak dapat bertahan hidup dan jaringan yang tumbuh bisa mengancam jiwa bila tidak ditangani.  


(pri/pri)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda