Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

kehamilan

Tak hanya di Trimester 3, Jalan Kaki Ternyata juga Bermanfaat sejak Hamil Trimester 1

Melly Febrida   |   HaiBunda

Kamis, 30 Jun 2022 15:52 WIB

Girl catching breath after morning run
Tak hanya di Trimester 3, Jalan Kaki Ternyata juga Bermanfaat sejak Hamil Trimester 1 /Foto: Getty Images/humanmade

Jakarta - Mendekati hari persalinan, Bunda hamil biasanya akan disarankan untuk sering berjalan kaki. Namun bagaimana saat kehamilan masih muda, apakah aman berjalan kaki dan apa manfaat berjalan kaki untuk bumil?

Valinda Nwadike, dokter spesialis kebidanan dan ginekologi mengatakan sebenarnya berjalan merupakan aktivitas aerobik moderat yang direkomendasikan dokter kepada kebanyakan orang hamil. Berjalan dianggap aman, efektif, dan mudah diakses.

"Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) merekomendasikan bahwa jika Anda hamil atau pascapersalinan dan sehat, perlu berolahraga 150 menit setiap minggu. Ini dapat dibagi menjadi lima sesi gerakan intensitas sedang selama 30 menit, seperti jalan cepat," jelas Nwadike dilansir dari Healthline.

Menurutnya, berjalan dianggap aman karena bekerja dengan sistem kardiovaskular tanpa membebani otot dan persendian. CDC saja berbagi bahwa berjalan merupakan aktivitas berisiko sangat rendah. Berjalan tidak meningkatkan kemungkinan komplikasi seperti berat badan lahir rendah, persalinan prematur, atau keguguran.

Banner Ciri Anak Berpotensi Cerdas

Namun, Nwadike berpesan tiap orang dan setiap kehamilan itu berbeda-beda, Bunda. Bumil harus selalu berkonsultasi dengan dokter untuk mengetahui apakan berjalan aman untuk bumil dan bayinya.

Manfaat jalan kaki pada bumil

Bumil harus tetap bugar dan aktif agar meraih banyak manfaat dalam jangka panjang, meskipun bergerak selama kehamilan mungkin agak berat apalagi jika bumil masih mual-mual di pagi hari.

Ada banyak manfaat kesehatan untuk bumil dengan berjalan kaki. American College of Obstetricians and Gynecologists (ACOG) berbagi bahwa berjalan dan olahraga ringan lainnya selama kehamilan dapat menurunkan risiko diabetes gestasional, preeklamsia, dan bahkan melahirkan melalui operasi caesar.

"Sebuah tinjauan pada 2009 dengan melihat penelitian wanita hamil dan olahraga mengungkapkan bahwa berjalan kaki dapat meningkatkan suasana hati dan mengurangi rasa sakit dan nyeri," tambahnya.

Selain itu, ada beberapa manfaat jalan kaki lainnya untuk bumil:

  • Membantu menjaga kenaikan berat badan yang sehat selama kehamilan.
  • Membuat otot kuat untuk mengurangi sakit punggung.
  • Membantu menjaga usus bergerak untuk memerangi sembelit.
  • Mempertahankan atau meningkatkan tingkat kebugaran selama kehamilan.
  • Bekerja pada jantung, paru-paru, dan pembuluh darah untuk kesehatan kardiovaskular secara keseluruhan.

Bagaimana jika berjalan, pinggul terasa sakit? Simak penjelasannya di halaman berikutnya.

Bunda, yuk download aplikasi digital Allo Bank di sini. Dapatkan diskon 10 persen dan cashback 5 persen.

Saksikan juga yuk video tentang 4 olahraga yang cocok untuk program hamil.

[Gambas:Video Haibunda]



TANDA KAPAN HARUS SETOP JALAN KAKI

Portrait of a beautiful pregnant young woman wearing disposable medical face mask in the spring park during coronavirus outbreak. Safety in a public place while epidemic of covid-19.

Tak hanya di Trimester 3, Jalan Kaki Ternyata juga Bermanfaat sejak Hamil Trimester 1 /Foto: Getty Images/iStockphoto/SbytovaMN

Ibu hamil normal jika merasakan ketidaknyamanan di perut maupun panggulnya. Ini karena ligamen dan otot meregang untuk mengakomodasi ukuran bayi dari minggu ke minggu.

Nwadike bilang, apabila bumil merasa sakitnya meningkat dengan berjalan, pertimbangkan untuk berhenti beristirahat. Pantau gejala lain untuk memastikan bumil tidak mengalami persalinan prematur.

Bumil harus berhenti berolahraga maupun berjalan jika melihat beberapa gejala di bawah ini. Selain itu hubungi dokter atau bidan.

  • Ada pendarahan dari vagina
  • Cairan apa pun yang keluar dari vagina
  • Pusing atau merasa pingsan
  • Sesak napas yang dimulai sebelum berolahraga
  • Sakit dada
  • Sakit kepala
  • Kelelahan
  • Bengkak di betis
  • Kontraksi, terutama yang teratur atau menyakitkan

"Hubungi juga dokter jika merasakan sakit yang memburuk di panggul atau tulang kemaluan. Itu mungkin disfungsi simfisis pubis, juga dikenal sebagai nyeri korset panggul," kata Nwadike.

Kondisi ini dapat menyebabkan rasa sakit di daerah panggul karena ligamen dan otot telah meregang dan mengendurkan persendian. Dokter mungkin merujuk bumil ke ahli terapi fisik untuk latihan yang membantu menghilangkan rasa sakit dan memulihkan fungsi.

Olahraga lain yang cocok untuk bumil

Selain berjalan, olahraga apalagi yang bumil bisa lakukan? Dikutip dari laman Mayoclinic, bumil bisa berenang, aerobik berdampak rendah, dan bersepeda dengan sepeda stasioner.

Latihan kekuatan juga oke, selama bumil tetap berpegang pada beban yang relatif enteng.Ingatlah untuk melakukan pemanasan, peregangan, dan pendinginan. Minum banyak cairan agar tetap terhidrasi, dan berhati-hatilah agar tidak terlalu panas.

Olahraga intens meningkatkan oksigen dan aliran darah ke otot dan menjauhi rahim. Cobalah untuk bercakap-cakap saat berolahraga. Jika tidak dapat berbicara dengan normal saat berolahraga, bumil mungkin terlalu memaksakan diri.


(pri/pri)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda