Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

kehamilan

5 Kondisi Bunda yang Sebaiknya Tidak Berolahraga saat Hamil

Khesedtov Bana   |   HaiBunda

Kamis, 15 Sep 2022 18:25 WIB

Pregnancy yoga meditation. Full length healthy 8 months pregnant calm Asian woman meditating or doing yoga exercise at home. Relaxation yoga sitting side stretch positions.
5 Kondisi Bunda yang Sebaiknya Tidak Berolahraga saat Hamil/Foto: iStock

Olahraga merupakan salah satu kegiatan yang mendukung gaya hidup sehat untuk menjaga tubuh tetap fit dan sehat.

Baik olahraga ringan maupun olahraga berat jadi pilihan bagi beberapa orang sebagai salah satu kegiatan untuk mencapai tubuh yang bugar. Tak terkecuali para Bunda yang berusaha untuk menjaga bentuk tubuh agar tetap proporsi.

Namun, dalam saat memasuki masa kehamilan, kondisi tubuh banyak mengalami perubahan baik dalam kondisi kesehatan maupun fisik. Rutinitas olahraga yang kerap Bunda lakukan perlu dijadwalkan ulang nih, sebab ada beberapa olahraga yang harus Bunda hindari selama hamil.

Eits, bukan berarti Bunda tidak boleh melakukan olahraga sama sekali, ya! Tetap aktif berolahraga selama hamil juga disarankan oleh beberapa dokter untuk menjaga tubuh dan pikiran Bunda tetap sehat. Hanya saja, Bunda perlu lebih memperhatikan jenis dan durasi olahraga yang dilakukan.

“Anda mungkin harus memodifikasi jenis latihan sesuai dengan perkembangan bayi dalam janin, seperti yoga dan pilates,” tutur Dokter Obgyn Taraneh Shirazian, MD.

Aturan berolahraga saat hamil

American College of Obstetricians and Gynecologists (ACOG) menyarankan beberapa aturan olahraga ringan yang bisa Bunda lakukan selama hamil.

  1. Lakukan olahraga selama 150 menit dalam seminggu atau setara dengan 30 menit selama lima hari dalam seminggu. Perhatikan durasi olahraga yang Bunda lakukan agar tidak kelelahan, ya.
  2. Lakukan olahraga ringan seperti jalan cepat, jogging ringan, berenang, aerobik air, pilates prenatal, yoga prenatal, atau gunakan mesin kardio seperti pelatih elips dan sepeda telentang.
  3. Hindari aktivitas olahraga berat yang mampu menaikkan suhu tubuh Bunda serta memiliki resiko cedera seperti lari, bersepeda, atau olahraga ekstrim seperti berkuda atau boxing.
  4. Hindari gerakan olahraga yang mengharuskan Bunda dalam posisi telentang terlalu lama, terlebih pada bulan ke-3 dan 4 kehamilan.
  5. Selalu sedia air di samping Bunda selama olahraga untuk menjaga tubuh tetap terhidrasi dan jangan lupa makan sebelum melakukan rutinitas olahraga, ya.

Kondisi bumil yang sebaiknya tidak olahraga 

Saat hamil, kondisi tubuh tidak bisa diprediksi akan selalu baik atau selalu buruk. Perubahan hormon, rasa mual, pusing, dan kelelahan jadi kondisi yang mungkin saja tiba-tiba hadir saat Bunda sedang melakukan aktivitas sehari-hari.

Terdapat beberapa kondisi kesehatan yang perlu Bunda perhatikan ketika melakukan olahraga saat hamil, karena bisa jadi hal ini jadi pertanda yang tidak baik pada kondisi tubuh Bunda maupun Si Kecil.

1. Pernah melahirkan prematur

Jika Bunda pernah melahirkan secara prematur, akan lebih disarankan agar pada kehamilan selanjutnya untuk lebih banyak istirahat ketimbang melakukan aktivitas yang menguras tenaga seperti olahraga.

Ada beberapa kondisi lain yang harus Bunda perhatikan, simak di halaman berikut ya Bunda.

Bunda, yuk download aplikasi digital Allo Bank di sini. Dapatkan diskon 10 persen dan cashback 5 persen.

Saksikan juga yuk video tentang 4 olahraga yang tidak dianjurkan untuk ibu hamil:

[Gambas:Video Haibunda]



KONDISI LAIN YANG HARUS BUNDA PERHATIKAN

Vietnamese doctor using digital tablet at meeting with pregnant woman

5 Kondisi Bunda yang Sebaiknya Tidak Berolahraga saat Hamil/Foto: Getty Images/iStockphoto/DragonImages

2. Pernah keguguran

Jika Bunda pernah mengalami keguguran, disarankan untuk lebih berhati-hati pada kehamilan saat ini. Biasanya, olahraga saat hamil dihindari pada minggu ke-12 pertama untuk menghindari keguguran.

Akan lebih baik jika Bunda melakukan konsultasi lebih dulu kepada dokter kandungan terkait rencana olahraga atau latihan yang ingin Bunda lakukan.

3. Memiliki masalah plasenta

Jika Bunda memiliki masalah pada plasenta atau plasenta previa, Bunda akan disarankan untuk tidak melakukan aktivitas yang terlalu berat yang dapat menimbulkan pendarahan dan kontraksi di trimester pertama kehamilan. Namun, jika kondisi sudah lebih baik di trimester kedua, Bunda baru dapat melakukan aktivitas olahraga ringan.

Banner Vitamin Ibu Hamil

4. Sejarah penyakit jantung dan paru-paru

Jika Bunda memiliki permasalahan atau penyakit pada jantung dan paru-paru, disarankan agar menghindari olahraga aerobik yang mampu membuat jantung berdetak lebih cepat dan kebutuhan oksigen meningkat.

5. Kondisi lainnya

Ciri lainnya yang bisa menjadi tanda bahwa Bunda harus berhenti melakukan olahraga saat hamil di antaranya:

  • Sakit atau nyeri pada dada
  • Pusing
  • Pendarahan
  • Kontraksi yang menyakitkan
  • Sakit kepala yang berat
  • Lemas otot
  • Detak jantung yang meningkat
  • Sesak napas

(pri/pri)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda