Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

kehamilan

4 Efek Menggaruk Perut saat Hamil, Apakah Berpengaruh pada Janin?

Melly Febrida   |   HaiBunda

Minggu, 08 Jan 2023 15:11 WIB

Ilustrasi perut ibu hamil 8 bulan turun jelang persalinan
4 Efek Menggaruk Perut saat Hamil, Apakah Berpengaruh pada Janin?/Foto: Getty Images/iStockphoto/Mykola Sosiukin

Ibu hamil tentu merasakan bagaimana rasanya gatal-gatal di perut. Adakah efek menggaruk perut saat hamil pada janin dan bagaimana cara mengatasinya?

Kulit gatal pada bumil umumnya disebabkan hormon kehamilan atau kondisi kulitnya. Sekitar satu dari lima kehamilan mengalami kulit gatal.

Dr. Debra Rose Wilson, profesor, peneliti, dan praktisi kesehatan holistik mengatakan bahwa peregangan berat selama hamil dapat meregangkan kulit tipis di sekitar pusar. Ini dapat menyebabkannya menjadi gatal, atau bahkan iritasi atau nyeri.

Efek menggaruk perut saat hamil pada janin 

Wilson mengatakan umumnya perut bumil gatal karena dua hal:

1. Peregangan kulit

Perut bumil akan terus meregang untuk mengakomodasi pertumbuhan rahim hingga mencapai usia penuh. Bahkan, bumil mungkin mulai memperhatikan serangkaian garis merah atau merah muda yang berkembang di perut. Stretch mark ini juga terjadi pada payudara, paha, dan bokong selama kehamilan.

2. Kulit kering

Kulit kering juga merupakan penyebab umum kulit gatal di bagian tubuh mana pun, termasuk perut yang membesar. 

"Banyak ibu hamil mengalami kulit kering akibat perubahan hormon yang menyebabkan kulit kehilangan kelembapan dan elastisitasnya. Anda mungkin juga memperhatikan beberapa kulit yang mengelupas," ujar Wilson dikutip dari Healthline.

Sementara itu, Sally Urang, MS, RN, CNM, menjelaskan gatal pada kehamilan sering terjadi, terutama di sekitar perut dan payudara saat kulit meregang untuk mengakomodasi pertumbuhan. 

Puting yang gatal selama kehamilan juga bisa menjadi hal yang wajar. Untuk mengatasi kulit gatal ini, bumil dapat mengkompres dengan es, losion, dan rendaman oatmeal.

Rasa gatal mungkin tak terhindarkan, tapi bumil usahakan tetap tenang dan mengenakan pakaian yang nyaman dapat membantu mencegahnya.

Urang bilang, beberapa kondisi kulit gatal, seperti eksim, bisa menjadi lebih buruk selama kehamilan. Namun, beberapa bumil merasa eksimnya membaik.

Jika bumil mengalami ruam gatal baru selama kehamilan atau gatalnya parah di telapak tangan atau telapak kaki, hubungi dokter atau bidan. Ini terkadang merupakan gejala kondisi yang lebih serius yang memerlukan perawatan medis.

Gatal-gatal yang dialami bumil juga dapat memengaruhi janin yang di kandung. Seperti apa? Simak penjelasannya di halaman berikutnya.

Bunda, yuk download aplikasi digital Allo Bank di sini. Dapatkan diskon 10 persen dan cashback 5 persen.

Saksikan juga yuk video tentang 5 masalah kulit pada bumil:

[Gambas:Video Haibunda]




WASPADAI BUMIL YANG ALAMI KULIT GATAL PARAH

Ilustrasi perut ibu hamil 8 bulan turun jelang persalinan

4 Efek Menggaruk Perut saat Hamil, Apakah Berpengaruh pada Janin?/Foto: iStockphoto

Apakah menggaruk perut yang gatal saat hamil dapat membahayakan bayi? Laman BabyCenter menuliskan, pada kebanyakan kasus kulit gatal pada bumil ini tidak memengaruhi bayi. 

Walaupun sebagian besar gatal pada kehamilan itu normal, beberapa kondisi yang menyebabkan kulit gatal dapat memengaruhi kesehatan bayi dan memerlukan pemantauan atau perawatan khusus.

Misalnya saja gatal parah tanpa ruam yang bisa menjadi gejala kolestasis kehamilan (ICP), kondisi hati yang terjadi saat empedu mulai menumpuk di hati.

Banner 4 Doa Ibu Hamil

Dr. Debra Sullivan, pendidik perawat, mengatakan bahwa Intrahepatic cholestasis of pregnancy (ICP) atau obstetric cholestasis (OC), adalah kondisi hati yang berpotensi serius yang dapat terjadi selama kehamilan.

"Ini menyebabkan gatal parah yang dimulai pada telapak tangan dan telapak kaki sebelum menyebar ke bagian tubuh yang lain. Gatal bisa terjadi dengan atau tanpa ruam," ujar Sullivan dikutip Medicalnewstoday.

Terkadang, gatal adalah satu-satunya gejala ICP. Kadang-kadang, seseorang juga dapat mengalami penyakit kuning, yang menyebabkan kuku, kulit, dan mata menjadi agak kuning. ICP biasanya terjadi pada trimester ketiga.

ICP kemungkinan berkembang berbeda di antara kelompok etnis. Kondisi tersebut mempengaruhi 1% wanita keturunan Eropa Utara. Ini lebih sering terjadi pada orang keturunan India Skandinavia atau Araucanian.

ICP dapat menyebabkan komplikasi kehamilan, sehingga pengenalan dini, diagnosis, pengobatan, dan pengawasan ketat sangat penting.

"Gatal yang parah pada kehamilan tidak normal, jadi seseorang harus segera menemui dokter segera jika hal ini terjadi," jelasnya.

Memiliki ICP dapat meningkatkan risiko bayi:

  1. Mengeluarkan mekonium sebelum lahir
  2. Lahir sebelum 37 minggu kehamilan (prematur)
  3. Ada peningkatan risiko melahirkan bayi meninggal.

Jika gejala parah, atau tes darah terus menunjukkan tanda-tanda masalah hati, dokter kandungan mungkin menyarankan agar persalinan diinduksi lebih awal.

Jika menggaruk perut gatal tak mempengaruhi janin, apa efeknya ke bumil dan bagaimana mengatasinya? Klik halaman berikutnya.

 

EFEK MENGGARUK PERUT HAMIL YANG GATAL

Ilustrasi Ibu Hamil

4 Efek Menggaruk Perut saat Hamil, Apakah Berpengaruh pada Janin?/Foto: Getty Images/iStockphoto

Menggaruk perut hamil tidak akan melukai janin di dalam kandungan. Bumil menggaruk kulit di luar perut, sedangkan posisi janin ada di dalam rahim.

Urang mengatakan sebaiknya tidak menggaruk perut hamil yang gatal. Apa saja efeknya?

  1. Mengiritasi kulit lebih jauh.
  2. Meningkatkan risiko infeksi kulit.
  3. Menimbulkan jaringan parut dan bekasnya sulit hilang.
  4. Polymorphic eruption of pregnancy (PEP) bisa menyebabkan kulit gatal dan ruam di perut. lalu menyebar ke dekat payudara dan turun ke paha. Ruam mungkin berupa benjolan merah kecil dan terlihat seperti ruam jelatang, yang berkembang menjadi bercak kulit yang meradang.

Untuk mengatasinya, bumil dapat melakukan beberapa cara di bawah ini:

1. Kompres dingin. Tempelkan kompres es atau kompres dingin dan basah pada area yang gatal selama lima hingga sepuluh menit, atau hingga rasa gatalnya mereda.

2. Melembapkan. Losion dan krim yang bebas pewangi adalah yang terbaik. Gel lidah buaya murni yang dioleskan langsung ke area yang gatal juga dapat memberikan kelegaan sementara.

3. Oleskan obat-obatan sebelum melembabkan. Bicaralah dengan dokter tentang obat antigatal topikal yang tersedia tanpa resep, termasuk losion. Meskipun sebagian besar obat-obatan ini aman selama kehamilan, yang terbaik adalah meninjaunya terlebih dahulu dengan dokter atau bidan. Jika penyedia Anda meresepkan obat topikal untuk gatal selama kehamilan, oleskan sesuai petunjuk dan kemudian lembapkan seluruh tubuh, bahkan area kulit yang baru saja diobati.

4. Jangan menggaruknya. Jika bumil tidak dapat menahan diri untuk tidak menggaruk bagian kulit yang sangat gatal, cobalah untuk menggosoknya dengan lembut menggunakan jari, atau mencubit kulit, daripada menggaruknya dengan kuku.

5. Tingkatkan asupan air dan pastikan bumil tetap terhidrasi. Jangan lupa untuk memasukkan elektrolit dalam hidrasi. Bumil bisa meminum air kelapa atau air dengan tambahan elektrolit.

6. Nyalakan humidifier dan/atau kipas angin. Menjaga udara tetap lembap dan sejuk akan membantu mengatasi kulit kering dan ruam akibat panas yang gatal.

Apabila gatal tidak kunjung membaik atau semakin parah, inilah saatnya mengunjungi dokter.


(pri/pri)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda