Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

kehamilan

Dysgeusia, Kondisi Ketika Ibu Hamil Tak Bisa Merasakan Rasa Makanan

Putri Monica Patricia   |   HaiBunda

Senin, 08 May 2023 20:40 WIB

Ibu Hamil Mual
Bumil Tak Bisa Merasakan Rasa Makanan? Mungkin Alami Dysgeusia/ Foto: Getty Images/iStockphoto/Mykola Sosiukin

Ketika hamil, indra perasa Bunda seringkali berubah menjadi aneh. Beberapa Bunda bahkan tidak bisa merasakan rasa makanan saat sedang hamil. Kondisi ini disebut dysgeusia, Bunda.

Kehamilan memang terkadang memberikan pengalaman beru dan gejala-gejala yang tidak terduga. Salah satunya terjadi pada lidah Bunda bekerja.

Saat hamil, banyak Bunda yang merasa jijik dengan makanan yang dulu disukainya, bahkan merasa enggan untuk makan karena tidak bisa merasakan rasa makanan. Kondisi ini disebut dysgeusia atau keengganan ekstrem pada makanan.

Dysgeusia selama kehamilan disebabkan oleh hormon yang melonjak dan umumnya tidak berbahaya. Namun, bisa menyebabkan kekurangan gizi pada Bunda dan janin jika berlangsung terus-menerus.

Jika Bunda sedang mengalami dysgeusia, simak terus artikel ini untuk mengetahui cara mengatasinya dan kapan Bunda perlu menghubungi dokter.

Apa Itu Dysgeusia?

Melansir dari Parents, dysguesia adalah kondisi di mana indera perasa terdistorsi. Kondisi ini membuat Bunda menjadi tak ingin makan dan minum, juga merasakan rasa asam atau pahit di mulut. Untungnya, dysguesia adalah efek samping kehamilan yang umum dan biasanya tidak memiliki efek samping yang mengkhawatirkan.

"Sudah umum bahwa selama kehamilan, cairan, makanan, atau bau tertentu yang sebelumnya menyenangkan atau dapat ditoleransi menjadi tampak berbahaya dan tidak disukai Ibu hamil hingga menyebabkan mual dan muntah," kata Alex Juusela , MD, seorang OB-GYN bersertifikat yang berpraktik di New Jersey.

Penyebab dan Diagnosis Dysgeusia

Dysgeusia memiliki berbagai penyebab, termasuk di antaranya adalah hormon yang menjadi pelaku utama Bunda mengalami dysgeusia di masa kehamilan. Kadar estrogen dan progesteron yang meningkat pesat dapat memengaruhi indera perasa Bunda. Hormon-hormon ini juga bisa membuat air liur lebih asam, dan mengubah rasa makanan.

Namun, faktor-faktor lain selain hormon juga bisa membuat Bunda mengalami dysgeusia selama kehamilan.  "Dysgeusia dapat disebabkan oleh faktor-faktor seperti penyakit, efek samping pengobatan, kerusakan saraf gustatory, ketidakseimbangan hormon, atau penggunaan obat-obatan tertentu," kata  Nisarg Patel, MBBS, MS , OB-GYN bersertifikat dilansir dari Parents.

"Dysgeusia juga bisa disebabkan oleh kekurangan seng, kekurangan vitamin, atau racun lingkungan,” lanjutnya.

Dysgeusia biasanya timbul pada trimester pertama. Meskipun kemungkinan besar dipicu oleh perubahan kehamilan normal. Namun, ada penyebab non-kehamilan yang tidak boleh dikesampingkan.

"Saya memeriksa kondisi seperti  hiperemesis gravidarum , refluks lambung, xerostomia, kekurangan vitamin dan mineral, gangguan metabolisme, peradangan, infeksi, kerusakan saraf, dan masalah gigi," kata Dr. Juusela.

Cara Mengatasi Dysgeusia

Patel menjelaskan bahwa meski tidak berbahaya secara umum, namun dysgeusia dapat berdampak pada kualitas hidup seseorang karena pengaruhnya terhadap kenikmatan makanan yang berpengaruh pada kecukupan nutrisinya.

Mengutip dari Healthline, secara medis tidak ada pengobatan untuk menghilangkan dysgeusia yang Bunda alami selama kehamilan. Namun ada beberapa yang bisa Bunda lakukan untuk mengurangi ketidaknyamanannya. Berikut adalah beberapa caranya.

1. Hindari Makan yang Membuat Mual

Jika ada rasa atau makanan tertentu yang rasanya sangat tidak enak dan membuat mual, pertimbangkan untuk menghindarinya untuk sementara waktu. Bunda bisa menghindari makanan tersebut, mungkin selama beberapa bulan pertama. Hindari rasa yang kuat dan makanan pedas atau asam.

2. Pilih Makanan Ringan

Bagi sebagian Bunda, makanan ringan lebih mudah ditoleransi. Pilihlah roti tawar, kentang, atau yoghurt tanpa rasa.

3. Makan Makanan Dingin

Dysgeusia membuat Bunda merasakan rasa logam di lidah. Makanan dingin dapat mengurangi sensasi rasa ini. Makanan dingin juga bisa membantu merangsang produksi air liur. Air liur sendiri memiliki enzim yang memecah partikel kecil makanan, yang dapat membantu menghilangkan rasa tidak enak dari mulut.

4. Tetap Terhidrasi

Minum cukup cairan dapat membantu mengurangi gejala dysgeusia. Tetap terhidrasi adalah cara mudah untuk membuat mulut Bunda lembab, dan dapat mengurangi intensitas penolakan makanan.

Kapan Harus Memerisakan Diri ke Dokter?

Perubahan indera perasa biasa terjadi dan tidak perlu dikhawatirkan selama trimester pertama kehamilan. Namun, ada beberapa kasus di mana Bunda harus menghubungi dokter kandungan.

Jika gejala yang dirasakan ekstrem atau berlangsung selama 12 hingga 14 minggu pertama kehamilan, Bunda harus segera memeriksakan diri karena khawatir Bunda dan Si Kecil tidak mendapatkan nutrisi yang cukup, akan lebih bahaya jika berat badan Bunda terus turun, atau jika Bunda terus menerus muntah.

Dalam kebanyakan kasus, dysguesia tidak perlu dikhawatirkan dan akan hilang dengan sendirinya saat kehamilan berlanjut. Namun, jika Bunda masih memiliki kekhawatiran atau pertanyaan, pastikan untuk membicarakannya dengan dokter di pemeriksaan kehamilan berikutnya ya, Bunda.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

Simak informasi mengenai hal-hal yang dilarang ibu hamil dalam video berikut:

(rap/rap)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda