Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

kehamilan

Hukum Mengubur Ari-ari dalam Islam, Ketahui Cara yang Benar

Arina Yulistara   |   HaiBunda

Selasa, 06 Jun 2023 11:56 WIB

Ilustrasi Janin
Hukum Mengubur Ari-ari dalam Islam, Ketahui Cara yang Benar/Foto: Getty Images/iStockphoto

Bunda perlu memahami beberapa hal sebelum melahirkan, termasuk mengubur ari-ari. Bagaimana hukum mengubur ari-ari dalam Islam dan caranya? 

Ari-ari atau plasenta sering disebut sebagai ‘kembaran’ si jabang bayi. Plasenta berperan sebagai pemasok oksigen dan nutrisi dari makanan ibu ke janin selama kehamilan.

Setelah melahirkan, ari-ari tidak berfungsi lagi dan bisa dibuang. Namun dalam Islam, Bunda tentu tidak begitu saja membuang ari-ari.

Hukum mengubur ari-ari

Bunda dianjurkan mengubur ari-ari sesuai anjuran agama Islam. Salah satu tradisi mengubur ari-ari bisa dengan memasukkannya ke dalam kendi baru kemudian dikubur. 

Tidak hanya itu, beberapa kepercayaan memilih mengubur ari-ari menggunakan batok kelapa. Bahkan sebagian percaya tidak mengubur ari-ari, tapi menggantungnya setelah dimasukkan ke dalam kendi atau batok kelapa.

Bagaimana ya hukum mengubur ari-ari dalam Islam? Berikut hukum mengubur ari-ari dan cara melakukannya yang benar.

Hukum mengubur ari-ari adalah sunnah. Hal ini tertuang dalam hadist dari Aisyah RA yang berbunyi; 

"Nabi memerintahkan untuk mengubur tujuh potongan badan manusia; rambut, kuku, darah, haid, gigi, gumpalan darah dan ari-ari," (Kanzul Ummal No. 18320 dan Al-Jami As-Shagir, As-Suyuthi dari Imam Hakim)

Ada pun dari situs NU Online, Al-Khatib As-Syarbini menjelaskan;

ونحوه فيسن دفنه إكراما لصاحبها ويسن لف اليد ونحوها بخرقة أيضا كما صرح به المتولي

Artinya:

“Adapun bagian tubuh yang terpisah dari orang hidup atau yang masih kita ragukan kematiannya, seperti tangan pencuri, kuku, rambut, gumpalan darah sebelum menjadi janin, darah bekam dan semisalnya, maka sunah dikubur karena memuliakan orangnya. Sunah pula membungkus tangan yang terpotong dan semisalnya dengan kain, sebagaimana dijelaskan secara terang-terangan oleh Imam Al-Mutawalli.” (Muhammad Khatib As-Syirbini, Mughnil Muhtaj, [Beirut, Darul Fikr], juz I, halaman 349)

أما المشيمة المسماة بالخلاص التي تقطع من الولد فهي جزء منه

Artinya:

“Adapun ari-ari yang dinamakan khalash yang dipotong dari bayi maka merupakan bagian dari tubuhnya.” (Muhammad Abdul Hamid As-Syirwani, Hasyiyatus Syirwani, [Beirut, Darul Fikr], juz III, halaman 161)

Jadi, hukum mengubur ari-ari dalam agama Islam adalah sunnah yang dianjurkan oleh Nabi Muhammad SAW.

Klik halaman selanjutnya ya, Bunda.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

Simak juga yuk video tentang tips mengatasi kaki bengkak setelah melahirkan:

[Gambas:Video Haibunda]



CARA MENGUBUR ARI-ARI

Hukum Mengubur Ari-ari dalam Islam, Ketahui Cara yang Benar/Foto: Getty Images/iStockphoto

Sebenarnya tidak ada cara yang akurat dalam mengubur ari-ari sesuai anjuran Islam. Mengutip dari YouTube Al Bahjah TV, Buya Yahya mengatakan agar tidak memperlakukan ari-ari secara berlebihan. Cukup kuburkan biasa saja bahkan tak perlu harus di dalam rumah.

“Dia adalah sesuatu yang keluar dari rahim perempuan bukan sesuatu yang harus dijaga berlebihan. Tetap dianjurkan dikubur biar tak tampak menjijikkan. Perlu dikasih lampu atau tidak, itu adat saja. Menguburnya juga biasa saja, bisa di dalam atau luar rumah, di mana saja,” ujar Buya Yahya.

Banner Susah Turun BB Meski Sudah Diet

Meski demikian, ada beberapa cara yang dianjurkan dan umum dilakukan masyarakat Indonesia saat mengubur ari-ari. 

  • Mencuci ari-ari dengan tujuan agar tidak bau
  • Membungkus ari-ari dengan kain
  • Masukkan ke dalam kendi (opsional)
  • Mengubur ari-ari di dalam tanah
  • Berdoa

“Doa boleh itu ditujukan untuk si bayi tapi tidak perlu berlebihan,” tambah Buya Yahya. 

Itulah hukum dan cara mengubur ari-ari dalam Islam. Jangan lupa beritahukan suami agar bisa melakukannya dengan benar setelah Bunda melahirkan. 


(pri/pri)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda