Jakarta -
Air susu ibu (ASI) adalah nutrisi utama yang dibutuhkan bayi sejak lahir. Badan kesehatan dunia (WHO) merekomendasikan ibu
menyusui eksklusif bayinya paling tidak selama 6 bulan.
Namun, menyusui eksklusif bukan perkara mudah, Bun. Banyak tantangan dihadapi ibu, misalnya anak menolak minum susu, ASI tidak keluar, atau ibu sibuk bekerja.
Tidak jarang karena alasan-alasan ini, beberapa ibu mencoba mengolah ASI-nya menjadi makanan baru untuk si kecil. Tujuannya agar anak mau makan, memberi variasi jenis makanan baru ke anak, atau sedakar berkreasi. Tapi, sebenarnya ASI boleh enggak ya diolah menjadi makanan baru, Bun?
Menurut konselor ASI dari Mayapada Hospital Jakarta Selatan, dr.Ameetha Drupadi, CIMI, paling baik jika bayi mengonsumsi ASI segar. Tujuannya agar kandungan nutrisi ASI tidak rusak.
"Di dalam ASI ini kandungannya sangat baik buat bayi, apalagi ada antibodi atau ada sel-sel hidup. Paling baik yang dikonsumsi bayi adalah yang langsung yaitu ASI segar," kata Ameetha pada HaiBunda baru-baru ini.
Hal ini juga berlaku untuk ASI perah yang disimpan. Meski telah didinginkan, ASI perah sama baiknya dengan ASI segar.
Air susu ibu (ASI)/ Foto: iStock |
Ameetha tidak menyarankan pengolahan ASI menjadi makanan bayi, misalnya dibuat puding. Sebab, proses pembuatannya bisa merusak
nutrisi dan kandungan penting dalam ASI.
"Kalau dijadikan olahan tidak disarankan, apalagi jika melalui proses pemanasan, seperti direbus dan dimasak," ujar Ameetha.
Daripada menjadikan ASI olahan makanan, Ameetha menyarankannya ASI dijadikan makanan pendamping. Terutama saat bayi mulai belajar makan.
Misalnya saat bayi belajar makan pisang atau bubur nasi. Bunda bisa mencampur ASI supaya si kecil mau
makan.
"Ketika ASI dicampur, ada bau-bau yang sudah dikenali anak, biasanya mereka akan lebih suka makannya," tutur Ameetha.
Jadi, sebaiknya ASI tidak diolah dengan pemanasan ya, Bun. Paling baik jika dicampurkan ke
makanan atau dijadikan makanan tambahan.
Bicara soal menyusui bayi, simak juga tips meningkatkan produksi ASI di video berikut ya.
(ank/rdn)