HaiBunda

MENYUSUI

Mengenal D-MER, Perasaan Sedih & Cemas Saat Menyusui

Dwi Indah Nurcahyani   |   HaiBunda

Senin, 07 Oct 2019 13:20 WIB
Rasa sedih saat menysuui/ Foto: iStock
Jakarta - Beberapa ibu menyusui kerap merasakan gelombang perasaan negatif ketika menyusui. Tiba-tiba saja mereka merasa aneh karena merasakan sedih, cemas, hingga lekas marah sebelum mengeluarkan ASI. Dan perasaan itu berakhir dalam 30 detik hingga dua menit. Bunda juga pernah merasakannya?

Tidak sedikit para ibu menyusui mengalami hal ini. Tetapi mereka tidak menyadarinya, dan menganggap kondisi ini biasa saja. Tetapi tahukah Bunda, sebenarnya kondisi yang dinamakan Dysphoric Milk Ejection Reflex (D-MER) ini menjadi masalah serius untuk ibu menyusui.

Konsultan laktasi, Alia Macrina Heise, IBCLC, mengatakan bahwa tidak diketahui seberapa banyak wanita yang mengalami D-MER. Tetapi ada ribuan wanita merasakannya.


"Awalnya seseorang mungkin merasa baik-baik saja dan menikmati hidup bersama bayinya. Kemudian 12 hingga 24 kali sehari, selama dua menit pada suatu waktu, seseorang itu merasakan ingin bunuh diri," jelas Heise seperti dikutip dari laman Romper.

Perasaan sedih ketika menyusui/ Foto: iStock

D-MER memang baru dikenali, sehingga alasan pasti penyebabnya tidak diketahui. Namun, beberapa teori yang sangat mendukung menemukan bahwa dopamin menjadi penyebab utamanya.

Hal ini merupakan respons fisiologis (bukan respons psikologis) yang terkait dengan penurunan tiba-tiba zat kimia dopamin, sebelum ASI keluar. Sebuah penelitian tentang tikus menyusui menunjukkan kapan susu dilepaskan, kemudian dopamin turun dan kadar prolaktin meningkat.

Teori kerjanya ialah dengan hubungan tersebut dikarenakan pekerjaan dopamin dengan prolaktin turun. Pada ibu dengan D-MER, dopamin turun terlalu jauh atau terlalu cepat akan mengganggu emosi ibu dengan cara negatif.

Sayangnya, karena tidak diketahui secara pasti apa yang menyebabkan D-MER, tidak ada obat atau resep untuk mengatasinya. Macrina Heise mengatakan, bagi sebagian ibu menyusui, memompa ASI secara eksklusif dapat membantu meminimalkan kesedihan yang mereka rasakan ketika ASI turun.

Melansir Parents, banyak ibu menyusui yang menemukan D-MER mereka hilang setelah bayi berusia beberapa bulan. Hal ini pun dapat disebabkan berbagai faktor termasuk tingkat hormon yang stabil, durasi dan kualitas tidur yang membaik.

Selain itu, banyak ibu menyusui dengan D-MER dapat memperbaiki gejala ringan mereka dengan edukasi dan juga mencari dukungan dari ibu lain yang mengalami hal serupa.

Semoga membantu, Bun!

Perawatan yang sebaiknya ibu menyusui lakukan agar tetap merasa bahagia, bisa Bunda saksikan di bawah ini!

(rap/rap)

TOPIK TERKAIT

ARTIKEL TERKAIT

TERPOPULER

Sherina Munaf Ungkap Kondisi Kucing-kucing Uya Kuya yang Dijarah, Intip 5 Potretnya

Mom's Life Amira Salsabila

5 Momen Kimmy Jayanti Sambut Kelahiran Anak Ketiga, Nama Bayinya Heroik Bun

Kehamilan Annisa Karnesyia

7 Potret Anak Artis Jalani Sekolah Online di Rumah, Enno Lerian Akui Pusing Bun

Parenting Nadhifa Fitrina

Panduan 7 Hari Diet Mengecilkan Perut Secara Efektif Menurut Pakar

Mom's Life Arina Yulistara

15 Pidato tentang Maulid Nabi yang Singkat untuk Lomba Anak Sekolah

Parenting Aisyah Khoirunnisa

REKOMENDASI
PRODUK

TERBARU DARI HAIBUNDA

Viral Desa Dijuluki 'PhD Village' karena Banyak Penduduknya Bergelar Doktor

Panduan 7 Hari Diet Mengecilkan Perut Secara Efektif Menurut Pakar

Dampak Siklus Menstruasi pada Komplikasi Kehamilan

15 Pidato tentang Maulid Nabi yang Singkat untuk Lomba Anak Sekolah

Anak Diimbau Pembelajaran Jarak Jauh, Ini 5 Cara Bunda Dampingi Tanpa Emosi

FOTO

VIDEO

DETIK NETWORK