Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

menyusui

Peneliti Temukan Kandungan Mikroplastik dalam ASI, kok Bisa?

Siti Masitoh   |   HaiBunda

Kamis, 20 Oct 2022 07:10 WIB

Young mother breastfeeding  her newborn baby boy at home
Peneliti Temukan Kandungan Mikroplastik dalam ASI, kok Bisa?/Foto: iStock

ASI menyediakan nutrisi yang optimal untuk bayi. ASI memiliki kandungan nutrisi yang tepat, mudah dicerna, dan mudah disediakan bagi bayi. Di tengah-tengah banyaknya penelitian yang membuktikan betapa berkhasiatnya kandungan ASI, sebuah penelitian malah menemukan adanya mikroplastik dalam ASI, kok bisa?

Mikroplastik merupakan hasil penguraian plastik yang bisa berakibat negatif pada kesehatan manusia. Ini adalah hasil penguraian plastik yang ukurannya sangat kecil. Keberadaannya bisa ditemukan di mana saja, seperti pada debu, perairan laut, sedimen sungai bahkan pada rantai makanan.

Mikroplastik ditemukan pada ASI

Melansir laman Theguardian, penelitian mengenai ASI ini diterbitkan dalam jurnal Polumers. Mereka menemukan adanya mikroplastik yang terdiri dari polietilena, PVC, dan polipropilen. Sampel ASI untuk penelitian tersebut diambil dari 34 ibu sehat, seminggu setelah mereka melahirkan di Roma Italia.

Kemudian, sekitar 75 persen mikroplastik terdeteksi pada sampel ASI yang telah dikumpulkan. Pada penelitian sebelumnya memang telah menunjukkan adanya efek toksik mikroplastik pada garis sel manusia, hewan laboratorium, dan satwa laut liar.

Namun, dampaknya pada manusia yang masih hidup masih belum juga diketahui. Plastik sendiri mengandung bahan kimia berbahaya, seperti ftalat yang telah ditemukan dalam ASI sebelumnya.

Dari mana mikroplastik di ASI berasal?

Jika berpikir keberadaan mikroplastik pada ASI ini diakibatkan karena Bunda mengonsumsi makanan, minuman, dan menggunakan produk kebersihan dalam kemasan plastik, itu salah besar. Sebab hal-hal tersebut tidak ada korelasinya dengan keberadaaan mikroplastik.

Namun, disarankan agar bumil lebih memperhatikan dan menghindari makan dan minuman yang dikemas dalam plastik. Kemudian, hindari kosmetik dan pasta gigi yang mengandung mikroplastik dan pakaian yang terbuat dari kain sintetis.

Klik halaman berikutnya yuk Bunda untuk tahu lebih lanjut mengenai mikroplastik yang ada pada ASI.

Bunda, yuk download aplikasi digital Allo Bank di sini. Dapatkan diskon 10 persen dan cashback 5 persen.

Saksikan juga yuk video tentang 9 kandungan luar biasa ASI.

[Gambas:Video Haibunda]



MIKROPLASTIK PADA ASI

Ibu Menyusui

Peneliti Temukan Kandungan Mikroplastik dalam ASI, kok Bisa?/Foto: Getty Images/iStockphoto/BbenPhotographer

Melansir laman Livemint, tim peneliti mengidentifikasi adanya mikroplastik dalam plasenta manusia pada 2020. “Jadi bukti keberadaan mikroplastik dalam ASI meningkatkan kepedulian kami terhadap populasi bayi yang sangat rentan,” kata Dr Valentina Notarstefano, di Universitas Politecnica delle Marche, di Ancona, Italia.

Penelitian ini memang telah menemukan keberadaan mikroplastik dalam ASI, tetapi jangan jadikan hal ini alasan untuk mengurangi pemberian ASI kepada Si Kecil ya Bunda. Bagaimana pun, manfaat menyusui jauh lebih besar daripada dampak negatif yang ditimbulkan oleh mikroplastik.

Namun, memang sangat penting bagi Bunda untuk menilai dan mencari cara untuk mengurangi paparan kontaminan tersebut selama kehamilan dan menyusui. Penelitian ini juga harusnya dapat meningkatkan kesadaran publik untuk menekan politisi agar bisa mempromosikan undang-undang yang bisa mengurangi polusi.

Menu diet lezat

Selain itu, ada penelitian baru lainnya yang mengungkap bahwa bayi yang diberi susu botol akan cenderung menelan jutaan mikroplastik setiap harinya dan susu sapi ternyata bisa mengandung mikroplastik lho Bunda.

Sampah plastik dengan jumlah besar yang dibuang sembarangan telah mencemari seluruh planet bersama mikroplastik. Mulai dari puncak Gunung Everest hingga ke lautan yang dalam. Bahkan bisa hidup dan dikonsumsi menjadi partikel kecil melalui makanan dan air.

Adanya mikroplastik dalam darah manusia terungkap pada Maret oleh tim yang dipimpin Prof Dick Vethaak, di Vrije Universiteit Amsterdam di Belanda.

“Sampai sekarang, tidak ada pengetahuan mengenai kemungkinan adanya dampak mikroplastik dan kontaminan terkait pada bayi yang menyusu. Oleh karena itu, harus dilakukan lebih banyak penelitian mengenai hal itu karena tahap awal kehidupan, bayi baru lahir, dan anak kecil tampaknya lebih rentan terhadap paparan bahan kimia dan partikel. Ini harus menjadi prioritas penelitian kesehatan,” kata Notarstefano.


(pri/pri)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda