HaiBunda

MOM'S LIFE

3 Kisah Ibu-ibu Sukses Diet, Turun 19 Kg & Tampak 10 Tahun Lebih Muda

Annisa Afani   |   HaiBunda

Rabu, 17 Feb 2021 09:50 WIB
Ilustrasi diet/ Foto: iStock
Jakarta -

Diet memang enggak mudah untuk dilakukan. Supaya sukses capai target, bukan hanya motivasi yang dibutuhkan, melainkan komitmen dan disiplin.

Selain diet mengatur pola makan, olahraga juga jadi hal penting untuk dilakukan. Olahraga bisa mendukung penurunan berat badan menjadi lebih cepat.

Meski ada pengorbanan yang enggak mudah, Bunda jangan minder atau patah semangat, ya. Karena pada faktanya, banyak kok orang berhasil melakukan diet.


Seperti usaha diet ibu-ibu berikut, dengan bobot badan yang besar. Ada yang berhasil turun sampai 19 kilogram (kg) lho. Seperti apa kisahnya? Simak selengkapnya sebagai berikut ya.

1. Stephanie Marriot BB 80 Kg

Stephanie Marriott mengalami kelebihan berat badan hampir sepanjang masa dewasa. Sebelumnya, ia tak pernah olahraga. Namun setelah bertahun-tahun seperti itu, ia mulai mengikuti program diet yang awalnya hanya iseng.

Beruntung karena keisengan, ibu tiga anak ini akhirnya menemukan cara untuk tidak hanya menurunkan berat badan, namun juga merasa 10 tahun lebih muda setelah turun BB sebanyak 19 kg.

Sebagaimana yang Stephanie ceritakan, kenaikan berat badannya itu bermula sejak menyusui anak pertama. Saat itu, ia diberitahu dapat memakan apapun yang diinginkan.

"Ketika saya menyusui anak pertama saya, saya diberitahu bisa makan apa pun yang saya inginkan. Jadi, saya akan makan beberapa bar coklat, sekitar 10 taco, untuk sebagian besar makan malam dengan 400 gram daging cincang, dan sarapan tiga roti panggang dengan banyak selai kacang," tutur Stephanie, dikutip dari News.

"Camilan apa pun yang bisa saya dapatkan, dimakan. Saya jarang makan buah dan sayuran," sambungnya.

Dengan bobot tubuh tersebut, Stephanie menjadi lesu. Ia tak memiliki energi untuk banyak melakukan kegiatan interaksi sosial dan merasa sangat tidak bahagia.

"Saya pada dasarnya hanya tinggal di rumah dengan putra saya yang berusia satu tahun pada saat itu," katanya.

Setelah melahirkan anak keduanya, Stephanie mulai mencoba program senam di rumah. Ia juga melakukan squat sederhana sambil berhenti menimbang berat badannya.

"Saya berhenti menimbang diri (saat) 80 kg. Untuk melakukan squat sederhana adalah upaya yang sangat besar. Saya tidak mengubah pola makan saya sama sekali, jadi sedikit latihan yang saya coba lakukan tidak berpengaruh apa pun," ungkapnya.

Akan tetapi, program tersebut harus Stephanie hentikan karena harganya terlalu mahal. Akibatnya, berat badan Stephanie pun kembali menumpuk.

Dengan keadaan tersebut, harapannya untuk memiliki perubahan gaya hidup pun menciut, Bunda. Sampai pada akhirnya, salah seorang temannya memperkenalkan program penurunan berat badan dengan cara lain.

"Saya memberi tahu suami saya bahwa jika saya tidak melihat hasil apa pun dalam tiga bulan pertama, saya akan berhenti dan mencoba sesuatu yang lain," kenangnya.

Program tersebut baru ia mulai sejak satu minggu usai melahirkan anak ketiganya. Dimana kala itu, berat badannya mencapai 77 kg.

Pada musim dingin, program penurunan berat badannya kembali melambat, katanya hal tersebut terasa begitu berat. Namun untungnya, dengan adanya dorongan serta dukungan dari komunitas serta aplikasi yang mengontrol, maka ia kembali memiliki semangat.

"Penurunan berat badan saya melambat selama ini, tetapi dengan alat dari aplikasi dan dukungan dari komunitas, saya tidak pernah merasa ingin menyerah," ungkapnya.

Pada Oktober 2016, berat badan Stephanie berhasil turun sebanyak 16 kg tanpa olahraga apa pun selain berjalan, jongkok di rumah, dan melakukan beberapa latihan dari program tersebut.

"Saya makan lebih dari 2200 kalori sehari, menyusui, dan dalam 10 minggu pertama, saya telah kehilangan 10 kg yang menakjubkan dan hampir mencapai 'target berat' saya yaitu 60 - 61 kg," kata Stephanie.

Selama beberapa tahun terakhir, ia berhasil mempertahankan bentuk tubuhnya. Dengan berat badan 60 kg, Staphanie pun tampak lebih bugar dan sehat dibanding sebelumnya.

"Saya kehilangan sebagian besar berat badan saya dengan mendorong kereta dorong bayi, berjalan-jalan, dan melakukan latihan," tuturnya.

Ketika melihat kembali foto-foto lama, Stephanie mengatakan bahwa dirinya yang dulu setidaknya 10 tahun lebih tua dari penampilannya sekarang.

Lebih lanjut, Stephanie mengatakan bahwa semuanya tergantung pada konsistensi. Jangan hanya termotivasi di awal, namun terus dilakukan dengan disiplin.

"Tidak ada orang yang tidak dipenuhi oleh motivasi, itu hanya sifat manusia. Tetapi jika Anda menciptakan kebiasaan baik dan konsisten, bahkan ketika Anda bangun dan tidak dapat diganggu untuk berolahraga, itu menjadi bagian dari rutinitas Anda," jelas Stephanie.

Kini, Stephanie sudah menjauhi makan makanan manis seperti cokelat. Beberapa kali mungkin ia cicip, namun tetap saja hal tersebut menjadi bagian dari diet hariannya.

"Saya akan memesan telur rebus dengan roti panggang alpukat atau smoothie yang sehat untuk sarapan. Kemudian pappadum dengan telur kari untuk makan siang dan pizza prosciutto favorit saya untuk makan malam," katanya.

"Saya hanya merasa luar biasa. Seluruh hidup saya telah berubah. Saya bahagia dan percaya diri sepanjang waktu dan saya melakukan hal-hal yang belum pernah saya lakukan sebelumnya, seperti pemotretan dan mendaki gunung bersama teman-teman," sambungnya.

Klik baca halaman berikutnya yuk, untuk mengetahui kisah bunda lainnya yang berhasil turunkan bobot badan.

Bunda, simak juga resep salad buah untuk menurunkan berat badan, dalam video berikut:

Foto: Mia Kurnia Sari
(AFN/muf)
KISAH IBU-IBU SUKSES DIET

KISAH IBU-IBU SUKSES DIET

Halaman Selanjutnya

Simak video di bawah ini, Bun:

Resep Diet Ice Cream Vegan Alpukat

TOPIK TERKAIT

ARTIKEL TERKAIT

TERPOPULER

Ini Alasan Kenapa Bunda Tak Boleh Paksa Si Kecil Memeluk Saudaranya

Parenting Ajeng Pratiwi & Randu Gede

Keseruan Wendy Cagur dan Keluarga Liburan di Korea Selatan, Ini 5 Potretnya

Parenting Nadhifa Fitrina

Sunat Anak Laki-Laki: Usia yang Tepat, Estimasi Biaya, Manfaat, Risiko & Perawatannya

Parenting ZAHARA ARRAHMA

Kenali Ciri Stadium Awal Kanker Payudara dari Kulit Tubuh, Termasuk Tampak seperti Jeruk

Menyusui Amrikh Palupi

Seberapa Besar Peluang Hamil Anak Kembar dari 1 Embrio Melalui IVF? Simak Kata Ahli

Kehamilan Annisa Aulia Rahim

REKOMENDASI
PRODUK

TERBARU DARI HAIBUNDA

Cerita Perempuan 30 Th Alami Kanker Serviks Stadium Akhir, Ini Gejala yang Dialami

Berobat Pakai Asuransi Bayar 10% Ditunda, Ini Penjelasan OJK

Arti Nama Axel dan 30 Rangkaiannya untuk Anak Laki-laki, Modern & Damai Maknanya

Ini Alasan Kenapa Bunda Tak Boleh Paksa Si Kecil Memeluk Saudaranya

Khayru Putra Gunawan Sudrajat Kerap Dibully saat Kecil, Kini Sudah Kuliah di Australia

FOTO

VIDEO

DETIK NETWORK