HaiBunda

MOM'S LIFE

Iritasi dan Ruam Setelah Berhubungan Seks? Waspadai Alergi Kondom

Kinan   |   HaiBunda

Jumat, 19 Nov 2021 21:45 WIB
Foto: Istock

Apakah Bunda mengalami keluhan gatal, kemerahan, atau bengkak setelah berhubungan seks dengan menggunakan kondom? Jika ya, ini bisa menjadi gejala alergi lateks.

Lateks berasal dari getah pohon karet. Beberapa pabrik menggunakan lateks dalam berbagai produk medis dan komersial, termasuk kondom.

Umumnya bahan ini mengandung protein yang dapat menyebabkan reaksi alergi pada sebagian orang. Alergi jenis ini berkembang secara bertahap melalui paparan berulang terhadap produk lateks. 


Gejalanya pun dapat sangat bervariasi dalam tingkat keparahan tertentu. Reaksinya dapat terjadi selama atau setelah berhubungan seks. 

Gejala alergi kondom dari lateks

Menurut American Academy of Allergy, Asthma, & Immunology (AAAAI), gejala alergi lateks biasanya muncul di hidung, paru-paru, tenggorokan, sinus, telinga, dan yang paling sering pada kulit. Reaksi terhadap reaksi alergi kondom dari bahan lateks biasanya juga dapat muncul di dalam dan di sekitar vagina.

Dikutip dari Mayo Clinic, beberapa gejala alergi kondom dan lateks pada umumnya dapat berupa gatal, kulit kemerahan dan muncul ruam. Gejala lanjutan yang sudah semakin parah misalnya bersin, mata berair dan gatal, sulit napas, mengi dan batuk. 

Dokter kandungan dan kebidanan Center for Sexual Health & Education, Maureen Whelihan, MD, menuturkan bahwa alergi kondom lateks sering kali lebih sulit untuk didiagnosis.

Berapa lama reaksi alergi kondom berlangsung?

Umumnya reaksi alergi ini dapat terjadi sekitar 1-3 hari setelah pemakaian kondom lateks. Kecurigaan terhadap alergi kondom lateks bisa muncul jika reaksi alergi terjadi beberapa kali setelah berhubungan seks dengan menggunakan kondom lateks.

Perawatan untuk reaksi alergi kondom lateks bergantung pada tingkat keparahannya. Dalam semua kasus, sebaiknya hindari sebisa mungkin paparan apa pun yang memicu reaksi.

Whelihan menyebutkan, jika keluhan iritasi pada area vulva atau sekitar vagina dirasakan sudah sangat mengganggu, maka penggunaan krim hidrokortison ringan bisa dilakukan. Ini dapat membantu meredakan gejala iritasi.

Hindari menggaruk atau menggosok kulit di sekitar vagina terlalu keras, karena dikhawatirkan dapat membuat iritasi dan ruam justru menjadi semakin parah.

Simak ulasan lengkap di halaman selanjutnya.

Kenapa Bunda susah orgasme? Cari tahu penyebabnya di sini:



(fia/fia)
KAPAN PERLU CEK KE DOKTER?

KAPAN PERLU CEK KE DOKTER?

Halaman Selanjutnya

Simak video di bawah ini, Bun:

Vaginoplasty Ternyata Bisa Memengaruhi Kualitas Hubungan Seks

TOPIK TERKAIT

ARTIKEL TERKAIT

TERPOPULER

Happy Berdua, Intip Potret Kebersamaan Raisa dan Zalina Liburan ke Korea

Parenting Annisa Karnesyia

Istilah Dunia Kerja ala Gen Z dan Milenial: Career Minimalism hingga Polyworking

Mom's Life Arina Yulistara

9 Kebiasaan Makan Penyebab Kerusakan Ginjal

Mom's Life Amira Salsabila

4 Shio Kurang Beruntung di Tahun Kuda 2026, Beserta Solusi Mengatasinya

Mom's Life Amira Salsabila

Momen Hagia Anak Jessica Iskandar Pertama Kali Main Salju, Bikin Gemas!

Parenting Nadhifa Fitrina

REKOMENDASI
PRODUK

TERBARU DARI HAIBUNDA

Happy Berdua, Intip Potret Kebersamaan Raisa dan Zalina Liburan ke Korea

Istilah Dunia Kerja ala Gen Z dan Milenial: Career Minimalism hingga Polyworking

9 Kebiasaan Makan Penyebab Kerusakan Ginjal

ADOR Berhentikan Kontrak Danielle NewJeans, Minji Masih Tahap Negosiasi

Vaksin Kanker Serviks: Jenis, Manfaat, Dosis, dan Efek Samping

FOTO

VIDEO

DETIK NETWORK