Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

parenting

5 Tips Aman Mengatasi Bibir Bayi yang Kering dan Pecah-pecah

Asri Ediyati   |   HaiBunda

Jumat, 20 Nov 2020 13:53 WIB

Closeup shot of an adorable baby boy
5 Tips Aman Mengatasi Bibir Bayi yang Kering dan Pecah-pecah/ Foto: Getty Images/iStockphoto/katleho Seisa
Jakarta -

Melihat bibir kering dan pecah-pecah pada bayi rasanya mengganggu dan mengkhawatirkan. Namun, Bunda sebetulnya enggak perlu khawatir, karena ini adalah masalah yang umum.

Meski demikian, Bunda tetap harus merawat bibir anak yang kering dan pecah-pecah sesegera mungkin karena bibir pecah-pecah dapat berdampak negatif pada proses menyusui dan tidur.

Dilansir Healthline, terkadang juga dapat menyebabkan infeksi serius. Dalam banyak kasus, bibir kering dan pecah-pecah bisa terjadi karena kebiasaan bayi menjilat bibir, atau bayi mungkin saja mengisap bibirnya.

Dehidrasi (kurang ASI) dan cuaca kering juga merupakan penyebab umum. dan terkadang bibir pecah-pecah dapat menunjukkan kondisi kesehatan yang mendasarinya.

Untuk mengatasi bibir bayi yang kering dan pecah-pecah dengan cara aman, berikut tipsnya:

1. Oleskan ASI di bibir bayi

ASI penuh dengan antibodi yang dapat membantu melawan penyakit. Ya, seperti yang telah Bunda ketahui, pada hari-hari pertama setelah melahirkan, ASI ibu mengandung kolostrum yang dapat melindungi bayi baru lahir dari bakteri dan virus.

Mengaplikasikan beberapa tetes ASI ke bibir bayi yang kering dan pecah-pecah dapat membantu menenangkan dan melembapkannya. Selain itu, dapat menurunkan risiko infeksi.

2. Oleskan minyak atau petroleum jelly

Minyak alami, seperti minyak kelapa, memiliki sifat melembapkan. Mengoleskan sedikit minyak ini ke bibir bayi yang baru lahir dapat melembutkan kulit dan mengurangi kekeringan.

Sementara, petroleum jelly dapat membantu mengunci kelembapan. Mengoleskan petroleum jelly tipis-tipis sebelum tidur akan melindungi bibir bayi dari air liur yang bisa mengeringkannya dalam semalam.

Catatan penting, Bunda harus menggunakan petroleum jelly dengan hati-hati, karena dapat menyebabkan diare, sakit perut, atau batuk jika bayi menelannya.

3. Gunakan lip balm yang aman untuk bayi

Bunda harus menghindari penggunaan lip balm dewasa pada bayi baru lahir dan hanya menggunakan produk yang telah lulus uji keamanan untuk bayi.

Lip balm yang cocok untuk bayi dan anak biasanya mengandung bahan-bahan alami, dan tidak boleh mengandung bahan kimia yang sama seperti lip balm dewasa.

Namun, sebelum menggunakan produk baru pada bayi baru lahir, Bunda perlu berbicara dengan dokter atau dokter anak mereka tentang risiko yang mungkin terjadi.

4. Gunakan humidifier

Menjaga kelembapan udara dapat membantu mencegah kulit bayi baru lahir yang sensitif dan mudah kering. Humidifier akan membantu meningkatkan kelembapan di kamar.

Menggunakan humidifier di kamar bayi dapat membantu menjaga kelembapan kulit dan bibirnya. Pilih humidifier yang berkualitas dan rajin membersihkannya sesuai dengan aturan pakainya ya.

5. Menyusui lebih teratur

Bayi baru lahir dapat dengan cepat mengalami dehidrasi kecuali mereka menyusu secara teratur, dan bibir pecah-pecah bisa menjadi tanda dehidrasi pada bayi yang menyusu dengan buruk atau dalam keadaan sakit.

Setiap bayi memiliki jadwal makan yang berbeda. Selama beberapa minggu pertama hingga bulan pertama kehidupan, bayi yang disusui biasanya ingin menyusu setiap 1-3 jam, atau sekitar delapan hingga 12 kali selama 24 jam.

Jika bayi dengan bibir pecah-pecah tampaknya menyusu lebih sedikit dari biasanya atau tidak rutin buang air kecil dan besar, mungkin bayi mengalami dehidrasi. Apabila Bunda mencurigai bayinya mengalami dehidrasi, harus segera mencari pertolongan dokter.

Semoga tips di atas bisa membantu Bunda mengatasi bibir bayi kering dan pecah-pecah ya.

Chow Yun Fat dan istriFoto: HaiBunda

Simak juga cara membersihkan lidah putih bayi:

[Gambas:Video Haibunda]



(aci/som)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda