
parenting
Hindari 3 Kesalahan Orang Tua saat Hadapi Anak Picky Eater
HaiBunda
Rabu, 04 Nov 2020 08:02 WIB

Jakarta - Menghadapi anak yang picky eater bisa membuat orang tua frustrasi. Tapi, orang tua juga bisa berbuat kesalahan yang memperkuat picky eater pada anak.
Dikutip dari Baby Gaga, sebagian besar anak kecil mengalami fase pilih-pilih makan. Tapi, selera makan anak-anak ini akan berkembang seiring waktu. Meskipun pada beberapa anak, pilih-pilih makannya ini akan melekat seumur hidup.
Mencegah hal ini, ada beberapa hal yang dapat dan harus dilakukan orang tua untuk mendorong anak-anak untuk makan berbagai macam makanan, atau setidaknya mencoba sesuatu untuk mengetahui apakah mereka suka atau tidak.
Sebaliknya, ada juga hal-hal yang tidak boleh dilakukan orang tua dalam membangun kebiasaan makan anak, karena dapat memperkuat masalah pilih-pilih makan yang dapat berlanjut hingga melewati masa balita.
Rachael Janas, Manajer Urusan Nutrisi & Peraturan dan Ahli Gizi Terdaftar untuk Kehidupan Pemeliharaan menjelaskan tentang kesalahan orang tua yang mengembangkan kebiasaan pilih-pilih makan. Dia mengatakan kuncinya sebenarnya menghindari pengulangan.
“Salah satu kesalahan termudah dan paling umum yang dilakukan orang tua adalah memberi makan anak-anak mereka makanan yang sama berulang kali dan tidak mengenalkan makanan baru pada anak-anak mereka,” kata Janas.
Ia mengimbau para orang tua untuk terus memperkenalkan makanan baru kepada anak-anak, termasuk bahan, rasa, tekstur, dan lainnya, mulai dari usia sangat dini, untuk mencegah pilih-pilih makan.
Saat Bunda menghadapi anak picky eater, hindari beberapa kesalahan dalam menyajikan makanan ke anak agar tidak memperparah sikap mereka dalam pilih-pilih makanan:
1. Makanan baru porsi besar
Janas mengatakan, sebaiknya memperkenalkan makanan baru ke anak dalam porsi yang lebih kecil. Ini tidak hanya untuk mengurangi risiko reaksi alergi atau agar anak tidak membuang-buang makanan.
"Penting untuk tidak membebani anak Anda. Terutama jika mereka sangat pilih-pilih dengan apa yang akan mereka makan akhir-akhir ini, melihat sepiring penuh makanan yang benar-benar baru mungkin menakutkan," jelas Janas.
Melihat sepori makanan besar mungkin bisa membuat anak menolak untuk makan, bahkan tanpa mencobanya hanya karena tidak menyukai tampilannya. Janas mengimbau untuk memperkenalkan makanan baru dalam porsi kecil atau bahkan sebagai lauk sehingga mendorong anak untuk mencobanya. Yang terbaik adalah mengelilingi item makanan baru itu dengan makanan favorit anak, sengan begitu, anak akan makan setidaknya sedikit.
2. Anak menghabiskan semua makanan
Apabila Bunda secara konsisten meminta anak menghabiskan seluruh makanan di piringnya, mungkin saja Bunda dan si Kecil akan duduk selama berjam-jam. Terutama jika Bunda menawarkan makanan baru.
Janas mengingatkan para orang tua untuk bersabar saat menghadapi si kecil. Merasa frustrasi atau kesal hanya akan berdampak sama pada anak. "Kemungkinan besar anak Anda hanya sedikit gigitan atau tidak sama sekali untuk makanan baru pada usaha yang pertama, tapi di usaha yang ke 12 atau lebih akan melihat kemajuannya," jelas Janas.
3. Menyerah Atau kehilangan temper
Hal terburuk yang dapat dilakukan orang tua adalah menyerah atau marah. Anak-anak sangat peka terhadap perasaan orang tuanya, dan meskipun menurut Bunda sudah menyembunyikannya dengan baik, anak mungkin tahu kalau Bunda merasa frustrasi terhadap mereka.
Meskipun anak tampaknya tidak menyukai makanan tertentu, penting untuk mencobanya lagi. Tunggu beberapa hari atau bahkan berminggu-minggu, lalu coba makanannya lagi. Hal yang luar biasa tentang anak-anak kecil adalah bahwa mereka tampaknya menyukai sesuatu pada suatu hari dan kemudian membencinya di hari berikutnya, atau sebaliknya.
“Salah satu hal tersulit, namun terpenting adalah agar orang tua tidak menyerah. Kami melihat begitu banyak orang tua yang menyerah pada kebiasaan makan anak-anak mereka yang pilih-pilih karena takut anaknya tidak makan, atau untuk jalan keluar yang mudah," sambung Janas.
“Memang sulit, tetapi saran kami untuk orang tua adalah mencoba pergi ke tempat di mana Anda baik-baik saja dengan anak-anak Anda dengan mengatakan tidak pada makanan tertentu, membiarkan mereka untuk tidak memakannya, dan tetap terus menawarkannya lagi dan lagi ketimbang menghindari karena 'anak saya tidak menyukainya."
Sementara Sarah Ockwell-Smith, spesialis metode Gentle Parenting menjelaskan, terus menawarkan makanan yang sebelumnya ditolak anak dapat sangat membantu dengan pilihan makanan anak-anak. Bunda bisa menawarkan beberapa opsi dalam satu piring, termasuk makanan yang anak suka, serta makanan baru dan makanan yang sebelumnya ditolak.
"Setelah berulang kali terpapar makanan, pilihan anak-anak bisa berubah. Kebiasaan alami ini yang membuat orang tua harus berjuang," kata Ockwell-Smith, dalam buku The Gentle Parenting Book.
Bunda, simak yuk tips dari Farah Quinn agar anak mau makan buah dan sayur dalam video berikut:
TOPIK TERKAIT
ARTIKEL TERKAIT

Parenting
Ketahui Perbedaan GTM dan Picky Eater, Seperti Apa Cara Mengatasinya?

Parenting
Makanan Kemasan Bisa Bikin Anak Jadi Picky Eater, Benar Enggak Ya Bun?

Parenting
7 Tips Jitu Mengatasi Anak Susah Makan, Coba Pisahkan Jadwal Camilan

Parenting
Tak Takut Anak Makan Berantakan Bisa Bantu Atasi Picky Eater Lho, Bun

Parenting
6 Manfaat Kotak Makanan untuk Bantu Atasi Anak yang Picky Eater


5 Foto
Parenting
Bikin Gemas! Ini 5 Potret Terbaru Hamish Daud dan Sang Putri Zalina
HIGHLIGHT
HAIBUNDA STORIES
REKOMENDASI PRODUK
INFOGRAFIS
KOMIK BUNDA
FOTO
Fase Bunda