Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

parenting

Gejala hingga Komplikasi Cacar Air pada Anak, Simak Cara Pengobatan yang Tepat

dr. Caessar Pronocitro, Sp.A, M.Sc   |   HaiBunda

Jumat, 29 Oct 2021 12:10 WIB

Dokter Sisipan
dr. Caessar Pronocitro, Sp.A, M.Sc
Beliau menamatkan dua gelar studinya secara bersamaan, yakni spesialis anak dan magister kedokteran klinis dari Universitas Gadjah Mada. Saat ini dr. Caessar berpraktik di RS Pondok Indah – Bintaro Jaya.
Cacar air dan vaksinanya
Ilustrasi cacar air pada anak/ Foto: iStockphoto

Cacar air dapat menyerang siapa pun, termasuk anak-anak. Data menunjukkan, sekitar 90 persen cacar air terjadi pada usia anak-anak dan remaja.

Cacar air atau varicella adalah penyakit yang disebabkan oleh virus Varicella-zoster. Sebagian besar kasus cacar air pada anak bersifat ringan, dan dapat sembuh dengan sendirinya, Bunda.

Gejala cacar air

Gejala cacar air dapat dikenali dari kondisi tubuh dan perubahan pada kulit Si Kecil. Berikut 4 gejala cacar air pada anak:

  1. Demam yang tidak tinggi selama 1-2 hari.
  2. Muncul ruam pada kulit yang berwarna kemerahan.
  3. Ruam kemudian berubah menjadi gelembung yang berisi cairan, dimulai dari daerah kepala dan badan, lalu menyebar ke area lengan dan tungkai.
  4. Ruam yang muncul biasanya terasa sangat gatal.

Jika muncul gejala-gejala di atas, Bunda dapat segera memeriksakan anak ke dokter spesialis anak. Hal ini dilakukan untuk memastikan diagnosis dan mendapatkan penanganan yang tepat.

Komplikasi cacar air

Infeksi cacar air umumnya tidak berbahaya pada anak yang sehat. Kondisi ini akan sembuh dengan sendirinya dengan penanganan mandiri yang tepat, Bunda.

Namun, jika daya tahan tubuh Si Kecil rendah, misalnya ketika Si Kecil memiliki penyakit kelainan daya tahan tubuh atau menjalani kemoterapi, Si Kecil berisiko tinggi mengalami komplikasi.

Komplikasi yang mungkin terjadi dapat berupa peradangan paru-paru (pneumonia) dan peradangan otak (encephalitis). Apabila anak memiliki daya tahan tubuh yang rendah karena kondisi medis, Bunda sebaiknya segera membawa anak ke dokter saat terkena cacar air.

Penanganan cacar air

Penanganan cacar air pada anak bersifat suportif. Artinya, tujuan penanganan adalah membuat anak nyaman, serta mendukung daya tahan tubuhnya untuk melawan infeksi.

Penanganan cacar air ini meliputi pemberian asupan cairan dan nutrisi yang cukup. Selain itu, anak juga harus beristirahat dengan baik.

Bunda juga bisa meredakan gejala atau menangani cacar air yang dialami anak di rumah. Apabila terjadi demam, segera berikan pereda demam sesuai anjuran dokter. Apabila ruam kulit terasa gatal, Bunda bisa meringankannya dengan kompres air bersuhu sejuk dan mandikan anak dengan teratur.

Selama sakit, hindari menggaruk ruam atau gelembung air yang muncul di kulit ya. Apabila digaruk, ruam atau gelembung cacar air tersebut dapat meninggalkan bekas luka di kulit yang tampak lebih cekung dari sekitarnya.

Simak juga cara mencegah hingga penanganan cacar air yang benar pada anak di halaman selanjutnya!

Bunda, simak juga pentingnya vaksinasi untuk anak. Salah satunya mencegah cacar seperti dijelaskan dokter Boy Abidin dalam video di bawah ini:

[Gambas:Video Haibunda]




HAL YANG HARUS DILAKUKAN SAAT ANAK ALAMI CACAR AIR, SIMAK JUGA PENCEGAHANNYA

Cacar air dan vaksinanya

Ilustrasi vaksinasi cacar air pada anak/ Foto: iStockphoto

Mencegah cacar air

Pencegahan cacar air dapat dilakukan dengan memberikan vaksinasi pada anak. Sejak vaksinasi cacar air ditemukan, angka kejadian penyakit ini menurun hingga 90 persen, Bunda.

Berdasarkan rekomendasi Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) yang terbaru, vaksin cacar air dapat diberikan sebanyak dua kali pada anak. Vaksin cacar air memang tidak dapat 100 persen mencegah infeksi.

Namun, penelitian menunjukkan bahwa satu kali vaksinasi dapat memberikan perlindungan sebesar 85 persen. Sementara, dua kali pemberian dosis vaksin cacar air dapat memberikan proteksi sebesar 98 persen.

Nah, pemberian vaksin cacar air dapat dilakukan paling cepat di usia 1 tahun. Jika anak sudah berusia lebih besar dan belum mendapatkan vaksin, maka vaksinasi dapat segera menyusul di usia berapapun.

Selain vaksinasi, Bunda juga perlu melindungi anak dari virus penyebab cacar air. Sebab, cacar air adalah penyakit yang sangat mudah menular. Baik itu melalui aerosol dari cairan yang ada di dalam ruam kulit, saluran pernapasan, kontak langsung dengan kulit yang terinfeksi, atau permukaan benda yang terkontaminasi oleh aerosol yang mengandung virus.

Seseorang yang terinfeksi cacar air dapat menularkan virus sejak 1-2 hari sebelum munculnya ruam di kulit, hingga ruam tersebut mengering, yakni sekitar 5-6 hari setelah ruam muncul.

Do's and don'ts saat anak terkena cacar air

Simak hal yang boleh dan tidak boleh dilakukan saat anak mengalami cacar air, seperti dijelaskan di bawah ini:

Do's:

  1. Pastikan anak beristirahat dengan baik dan mendapatkan cairan serta nutrisi yang cukup selama masa penyembuhan.
  2. Kompres ruam dengan air bersuhu sejuk dan mandikan anak dengan teratur untuk mengurangi rasa gatal.

Don'ts:

  1. Menggaruk ruam cacar air, karena dapat meninggalkan bekas luka.
  2. Bepergian ke luar rumah atau melakukan kontak langsung dengan orang lain, terutama anak lainnya.

Semoga informasi mengenai gejala hingga penanganan cacar air pada anak ini membantu ya!


(rap/rap)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda