Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

parenting

Miris! Banyak Anak di Meksiko Kecanduan Sabu, Ada yang Masih Berusia 6 Tahun Bun

Tim HaiBunda   |   HaiBunda

Kamis, 03 Feb 2022 20:20 WIB

Stop Child Violence and Trafficking. Stop Violence Against Children, child bondage in angle image blur , Human Rights Day concept.
ilustrasi/ Foto: Getty Images/iStockphoto/Favor_of_God

Kecanduan narkoba bukan kasus yang umum dijumpai pada golongan anak-anak. Mirisnya, hal ini terjadi pada sebagian anak Meksiko. Sejak usia dini, mereka telah menggunakan barang haram ini dan menjadi kecanduan, Bunda. Bagaimana bisa?

Anak-anak Meksiko, yang dilaporkan Vice News ini, mengonsumsi metamfetamin atau di Indonesia dikenal dengan sebutan sabu-sabu. Selama satu dekade terakhir, sabu-sabu ini telah menyebar ke seluruh Meksiko.

Menurut pejabat kesehatan Meksiko dan pemilik rehabilitasi swasta di sana, pertumbuhan penggunaan sabu di kalangan anak di bawah umur telah melonjak dalam beberapa tahun. Sekitar sepuluh tahun lalu, hanya sekitar 5 persen yang mencari rehabilitasi karena kecanduan sabu. Sekarang, melonjak lebih dari 30 persen pada 2020, Bunda.

Bagaimana bisa anak-anak memakai narkoba dan siapa pengedarnya? Sudah rahasia umum di Meksiko bahwa terdapat geng atau kartel yang memproduksi sabu ini. Contohnya seperti negara bagian barat Jalisco.

Tips Diet Cynthia LamusuTips Diet Cynthia Lamusu/ Foto: Novita Rizki/ HaiBunda

Di negara bagian tersebut anak-anak, remaja telah dirusak oleh kecanduan sabu. Negara bagian itu juga merupakan rumah dari geng Kartel Generasi Baru Jalisco, salah satu produsen utama dan pendorong pasar metamfetamin (sabu) di sana.

Dr. Norma Leticia Corona, direktur pusat rehabilitasi remaja mengungkap bahwa saat ini penggunaan sabu masih meningkat. Ia sendiri sudah bekerja di pusat rehabilitasi tersebut pada tahun 2001 dan membantu transisi ke fasilitas khusus anak-anak pada tahun 2006.

Sebelumnya, menurut Norma, anak datang dengan masalah alkohol dan ganja, bukan sabu. "Saat ini, sebagian besar anak-anak yang masuk ke pusat itu datang karena (kecanduan) sabu," katanya.

Yang membuat kaget, Norma menemukan bahwa usia paling muda dari anak-anak yang kecanduan ini adalah usia 6 tahun. Baca kelanjutanya di halaman berikut.

Simak juga rekomendasi tayangan mendidik di YouTube melalui video berikut:

[Gambas:Video Haibunda]



ANAK USIA 6 SUDAH KECANDUAN SABU

eye of boy through key whole, child abuse concept

ilustrasi/ Foto: Getty Images/iStockphoto/Favor_of_God

Dr. Norma Leticia Corona memperkirakan bahwa terdapat 80 persen anak-anak yang melakukan rehabilitasi karena penggunaan sabu. Mereka umumnya tinggal selama periode detoksifikasi selama tiga hingga sembilan bulan.

Lebih lanjut, Norma menceritakan bahwa, anak-anak ini mengenal sabu pertama kali dari seseorang yang dekat dari mereka. Ada yang dari tetangga, teman, bahkan keluarga sendiri, Bunda.

"Yang kami dengar dari anak-anak yang kami tangani adalah saudara, paman, saudara laki-laki, ayah, tetangga, teman, yang awalnya membujuk mereka untuk mencoba (sabu)," kata Norma.

Yang bikin hati ikut teriris, Norma menemukan, sekarang telah menjadi hal umum bagi pasien praremaja untuk datang ke pusat rehabilitasi. Bahkan, ada yang masih berusia 6 tahun sudah kecanduan sabu, Bunda.

"Kami pernah memiliki (pasien anak) 6 tahun (datang untuk penyalahgunaan sabu)," katanya.

Norma mengatakan, penggunaan sabu dapat memiliki efek yang sangat merusak pada otak anak-anak yang tidak sepenuhnya terbentuk, yang mengarah ke masalah kesehatan mental jangka panjang ketika mereka dewasa.

Sebelumnya, di tahun lalu, terdapat berita tentang anak yang direkrut kartel narkoba Meksiko. Baca ceritanya di halaman berikut.

ANAK DIREKRUT KARTEL NARKOBA

Stop Child Violence and Trafficking. Stop Violence Against Children, child bondage in angle image blur , Human Rights Day concept.

ilustrasi/ Foto: Getty Images/iStockphoto/Tinnakorn Jorruang

Pada Oktober 2021, dunia dikejutkan dengan fakta bahwa anak-anak di usia muda sudah direkrut kartel narkoba Meksiko, Bunda. Masih berlatar di negara bagian Jalisco, Meksiko barat, seorang anak bernama Jacobo menceritakan bagaimana dirinya direkrut oleh kartel narkoba dan diminta menjadi pembunuh.

Di usia 12, Jacobo direkrut untuk melakukan pembunuhan pertamanya untuk kartel. "Mereka berkeliling mencari anak-anak yang berada di jalanan dan membutuhkan uang," kenangnya, dilansir ABC News.

"Pada usia 12 tahun, saya menjadi semacam pembunuh bayaran," ujar Jacobo yang kini berusia 17 tahun.

Jacobo menceritakan kisahnya itu kepada Reinserta, sebuah LSM Meksiko yang melindungi para korban kartel anak-anak di bawah umur.

"Seorang tetangga bertanya kepada saya, 'Apakah Anda ingin mendapatkan uang?'". Tumbuh di rumah tangga di mana keluarganya jarang bisa memenuhi kebutuhan, jawabannya jelas. "Saya bilang iya. Siapa yang tidak menginginkan uang?" cerita Jacobo.

Tapi uang yang ia peroleh tidak bertahan lama karena kecanduannya pada sabu. Sabu ia gunakan untuk menenangkannya dari apa yang dia lakukan selama direkrut kartel.

Kartel pun seolah membuangnya setelah aksi Jacobo ketahuan oleh pihak berwajib. Saat itu, Jacobo disuruh untuk membunuh kartel saingan di depan saksi anggota geng. Jacobo pun akhirnya ditahan dan masuk ke tempat penahanan para pelanggar muda di Meksiko.


(aci)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda