sign up SIGN UP search
Ilustrasi maag atau GERD

Bundapedia

Antasida

Nanie Wardhani   |   Haibunda

Apakah Bunda cukup sering mengalami gejala atau gangguan yang disebabkan oleh asam lambung atau maag? Antasida atau antacid adalah obat yang biasa digunakan untuk meredakan gejala-gejala asam lambung dan sakit maag.

Bunda mungkin mengenal antasida dari berbagai macam merek obat yang ada di pasaran. Bentuknya bisa tablet kunyah, atau cairan suspensi yang bisa bebas dibeli di apotek tanpa harus ada resep dokter.

Berbagai gejala yang mungkin bisa membaik setelah mengonsumsi antasida di antaranya adalah nyeri ulu hati, rasa panas yang menjalar di dada, mual, muntah, hingga perut kembung.


Sebenarnya, bagaimana obat ini bekerja? Apakah ada dan apa saja efek sampingnya?

Apa yang dimaksud dengan antasida?

Dikutip dari Healthline, antasida adalah obat yang digunakan untuk mengurangi keasaman lambung. Obat-obatan ini digunakan untuk mengobati masalah lambung seperti mual, muntah, dan rasa tidak enak di perut. Ini juga dapat digunakan untuk mencegah dan mengobati tukak lambung.

Antasida berfungsi dengan cara menetralkan asam lambung dan mengurangi rasa tidak enak di perut. Obat ini umumnya diberikan sebagai tablet, suspensi, atau cairan yang dapat ditelan. Beberapa jenis antasida juga tersedia sebagai pasta atau bubuk yang dapat dilarutkan dalam air.

Ketika asam lambung meningkat, Antasida akan melepaskan alkali (seperti natrium bikarbonat atau kalsium karbonat) ke dalam lambung. Alkali ini akan menetralkan asam dan mengurangi rasa sakit atau tidak enak di perut.

Sebagian besar obat antasida tersedia secara bebas di toko obat dan dapat dibeli tanpa resep dokter. Mereka juga tersedia dalam berbagai bentuk, seperti tablet, suspensi, dan cairan. Beberapa jenis antasida juga tersedia dengan resep dokter.

Namun, walaupun antasida dapat membantu mengurangi rasa sakit atau tidak enak di perut, mereka tidak dapat menyembuhkan penyakit lambung. Jika Bunda mengalami gejala yang parah, seperti muntah berdarah atau rasa sakit yang terus menerus, Bunda harus berkonsultasi dengan dokter.

Bunda harus mengonsumsi antasida dengan hati-hati dan hanya menggunakan mereka sesuai dengan petunjuk dokter. Jika Bunda menggunakan antasida secara berlebihan, maka Bunda dapat menyebabkan kenaikan kadar natrium dan kalium dalam darah. Ini dapat menyebabkan masalah kesehatan serius.

Cara kerja antasida

Antasida bekerja dengan cara yang sederhana. Zat alkali atau basa yang dilepaskan oleh antasida menetralkan asam lambung, yang berarti bahwa ph lambung menjadi lebih netral. Ini membantu meringankan gejala seperti mulas, nyeri, dan rasa panas.

Beberapa antasida menggunakan zat alkali seperti natrium bikarbonat dan kalsium karbonat. Zat ini berfungsi untuk menetralkan asam lambung dan membantu meringankan gejala.

Beberapa antasida juga menggunakan zat lain untuk menetralkan asam lambung. Misalnya, beberapa antasida menggunakan zat seperti magnesium atau aluminium hidroksida untuk menetralkan asam lambung.

Antasida juga mengandung zat lain seperti laktat, asam suksinat, atau magnesia. Zat ini berfungsi untuk menetralkan asam dan membantu mengurangi rasa mulas dan nyeri.

Antasida dapat membantu meringankan gejala mulas dan nyeri akibat asam lambung. Namun, antasida tidak dapat mengobati penyakit jangka panjang seperti GERD (Refluks Asam Gastroesofageal). Jika Bunda memiliki gejala yang berat, Bunda harus berkonsultasi dan mencari saran dari dokter.

Woman taking tablet with glass of fresh waterIlustrasi antasida/ Foto: Getty Images/iStockphoto/DragonImages

Tipe obat antasida

Meskipun ada berbagai macam obat antasida yang tersebar di pasaran, Bunda perlu mengenali beberapa tipe obat antasida yang bisa Bunda pilih sesuai kebutuhan Bunda. Mengenali tipe obat antasida merupakan hal yang penting agar Bunda bisa memilih obat yang tepat untuk keluhan yang Bunda rasakan.

Berikut adalah beberapa tipe obat antasida yang tersedia:

1. Obat antasida dengan kandungan zat aluminium

Obat ini menggunakan zat aluminium untuk menetralkan asam lambung. Obat antasida berbasis aluminium yang paling umum adalah Maalox, yang tersedia dalam tablet atau suspensi. Ini dapat membantu mengurangi mual, sakit perut, dan refluks asam.

2. Obat antasida dengan kandungan zat magnesium

Obat antasida berbasis magnesium menggunakan magnesium untuk menetralkan asam lambung. Ini terutama digunakan untuk mengobati sakit perut atau mual. Obat antasida dengan kandungan zat magnesium dapat tersedia dalam bentuk tablet, suspensi, dan cairan.

3. Obat antasida kombinasi

Obat-obatan ini menggabungkan aluminium dan magnesium untuk mengurangi asam lambung. Ini tersedia dalam bentuk tablet dan cairan.

Selain tiga tipe obat antasida yang umum, ada juga jenis lain yang dapat membantu mengobati masalah asam lambung. Pastikan Bunda membaca label dengan seksama sebelum menggunakannya. Jika Bunda tidak yakin tentang obat yang harus Bunda gunakan, Bunda juga dapat berkonsultasi dengan dokter sebelum membelinya.

Efek samping obat antasida

Antasida adalah obat yang digunakan untuk mengurangi gejala asam lambung, seperti rasa perih di mulut, mual, dan rasa tidak nyaman di dada. Antasida juga bisa membantu mengobati tukak lambung dan tukak duodenum. Meskipun antasida biasanya aman digunakan, namun ada beberapa efek samping yang perlu dipertimbangkan. Beberapa efek samping tersebut adalah:

1. Alergi

Beberapa orang mungkin alergi terhadap antasida tertentu. Gejala alergi dapat berupa gatal-gatal, peradangan kulit, dan bengkak. Jika Bunda mengalami gejala alergi setelah mengonsumsi obat antasida, segera hubungi dokter Bunda.

2. Diare

Diare adalah salah satu efek samping yang paling umum dari mengkonsumsi antasida. Diare bisa disebabkan oleh obat atau bahan aktif dalam antasida. Untuk mengurangi gejala diare, cobalah mengurangi dosis atau beralih ke antasida lain.

3. Kram lambung 

Beberapa antasida mengandung magnesium, yang dapat menyebabkan kram lambung. Jika Bunda merasa mual atau menderita kram lambung setelah mengkonsumsi antasida, cobalah beralih ke antasida lain yang mengandung zat lain seperti kalsium atau aluminium.

4. Kehilangan mineral

Risiko kehilangan mineral semakin meningkat saat Bunda mengonsumsi antasida dalam jangka waktu yang lama. Kehilangan mineral dapat menyebabkan masalah kesehatan lain seperti anemia, kelemahan otot, dan masalah tulang. 

Untuk mengurangi risiko ini, pastikan Bunda mengonsumsi makanan yang kaya akan mineral dan menggunakan antasida dengan hati-hati.

5. Kegagalan ginjal

Kegagalan ginjal adalah efek samping yang jarang terjadi, tetapi dapat terjadi jika Bunda mengkonsumsi antasida dalam jangka waktu yang lama. Jika Bunda merasa lelah, mengalami peningkatan produksi urine, atau mengalami perubahan berat badan, segera hubungi dokter.

Kapan harus ke dokter?

Kondisi yang berbahaya yang dapat timbul setelah mengkonsumsi obat antasida adalah hipokalemia. Hipokalemia adalah kondisi dimana kadar kalium dalam darah jatuh di bawah nilai normal. 

Kekurangan kalium dalam darah dapat menyebabkan pusing, lemah, cepat lelah, rasa tidak enak di perut, dan jika berlanjut, dapat menyebabkan risiko jantung, stroke, dan gagal ginjal.

Selain itu, obat antasida dapat menyebabkan efek samping lainnya, seperti diare, sakit kepala, mual, muntah, dan gangguan pencernaan. Jika Bunda mengalami gejala ini, Bunda harus segera berobat ke dokter.

 

[Gambas:Video Haibunda]



Share yuk, Bun!
Tahukah Bunda
BERSAMA DOKTER & AHLI
Bunda sedang hamil, program hamil, atau memiliki anak? Cerita ke Bubun di Aplikasi HaiBunda, yuk!