Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

kehamilan

Kenapa Bau Kentut saat Hamil Lebih Beraroma? Ini 5 Penyebabnya

Annisa Karnesyia   |   HaiBunda

Sabtu, 21 Jan 2023 19:00 WIB

Ilustrasi Ibu Hamil
Kenapa Bau Kentut saat Hamil Lebih Beraroma? Ini 5 Penyebabnya/ Foto: Getty Images/iStockphoto/Gratsias Adhi Hermawan

Buang angin atau kentut sering dialami Bunda selama hamil. Perut yang kembung saat hamil bisa menjadi penyebab utamanya, Bunda.

Menurut American Pregnancy Association (APA), salah satu faktor utama penyebab perut kembung dan kentut saat hamil adalah peningkatan kadar progesteron. Hormon progesteron dapat membuat otot-otot di seluruh tubuh menjadi rileks.

Otot usus yang lebih rileks menyebabkan pencernaan melambat dan memungkinkan gas menumpuk lebih mudah, sehingga bumil lebih sering kembung dan kentut.

"Hormon ini memperlambat fungsi usus dan dapat menyebabkan gas," kata Dokter Dokter spesialis Obstetri dan Ginekologi, Dr. Cynthia Flynn, dilansir Romper.

Kebiasaan buang angin juga dapat terjadi di akhir kehamilan ketika rahim yang membesar menekan rongga perut dan usus. Tekanan ini dapat memperlambat pencernaan yang memungkinkan terbentuknya gas.

Bau kentut saat hamil

Buang angin atau kentut saat hamil seringkali membuat ibu hamil atau bumil tidak nyaman. Selain sulit mengontrolnya, bau dari kentut ini biasanya cenderung lebih beraroma, Bunda.

Tubuh setiap orang dapat merespons kehamilan secara berbeda. Jadi sangat mungkin kentut yang Bunda keluarkan selama kehamilan bisa lebih bau dibandingkan sebelum hamil.

Penyebab bau kentut saat hamil lebih beraroma

Namun, ada beberapa penyebab yang bisa membuat kentut lebih bau saat hamil. Bunda sebaiknya lebih waspada bila bau kentut ini ternyata adalah tanda masalah medis.

Dikutip dari laman Gestation Periods, berikut 6 penyebabnya:

1. Gangguan pencernaan

Gangguan pencernaan umum terjadi selama kehamilan dan dapat menyebabkan bau kentut lebih beraroma tidak sedap. Saat pencernaan terganggu, terjadi penurunan motilitas di usus yang membuat akumulasi gas.

Hal tersebut menyebabkan gas terperangkap dan menumpuk. Akibatnya, suara kentut bisa lebih keras dan berbau tidak sedap. Gangguan pencernaan selama hamil dapat disebabkan oleh berbagai faktor, seperti perubahan pola makan atau stres.

Penyebab bau kentut saat hamil lebih berorama lainnya, bisa dibaca di halaman berikutnya ya.

Bunda, yuk download aplikasi digital Allo Bank di sini. Dapatkan diskon 10 persen dan cashback 5 persen.

Simak juga 5 cara mengatasi perut kembung dan begah saat hamil, di video berikut:

[Gambas:Video Haibunda]

PENYEBAB BAU KENTUT IBU HAMIL LEBIH BERAROMA TAK SEDAP: SEMBELIT

Ilustrasi Ibu Hamil Sembelit

Kenapa Bau Kentut saat Hamil Lebih Beraroma? Ini 5 Penyebabnya/ Foto: Getty Images/iStockphoto

2. Sembelit

Sembelit adalah masalah umum selama kehamilan yang dapat disebabkan oleh berbagai faktor, seperti perubahan pola makan, perubahan hormonal, dan pertumbuhan rahim yang menekan usus. Sembelit dapat menyebabkan tinja menjadi keras dan sulit dikeluarkan.

Kotoran yang terperangkap tersebut bisa membuat perut kembung hingga kentut berbau tidak sedap.

Banner Istri Aji Yusman Preeklamsia

3. Perubahan hormon

Perubahan hormon selama kehamilan juga bisa membuat bau kentut lebih beraroma, Bunda. Misalnya, peningkatan kadar hormon progesteron dapat memperlambat sistem pencernaan dan menyebabkan produksi lebih banyak gas.

Progesteron bekerja untuk memberikan efek relaksasi pada otot-otot pencernaan. Kondisi ini membuat sistem pencernaan menjadi lebih lambat dan produksi gas lebih banyak. Pada akhirnya, proses ini dapat menyebabkan bau kentut saat hamil lebih beraroma tidak sedap.

4. Tekanan pada usus

Rahim yang tumbuh selama kehamilan dapat memberikan tekanan pada saluran pencernaan atau usus. Saat rahim tumbuh, ia dapat menekan usus dan organ lain, menyebabkan ketidaknyamanan dan perut kembung.

Tekanan ini dapat menyebabkan gas menumpuk di usus dan menyebabkan kentut berbau tidak sedap. Selain tekanan pada usus, rahim yang membesar juga dapat menekan diafragma sehingga menyebabkan sesak napas dan membuat bumil lebih sulit mengeluarkan gas. Akibatnya, gas terperangkap dan menumpuk, membuat kentut menjadi lebih kuat dan berbau tidak sedap.

5. Konsumsi makanan tertentu

Mengonsumsi makanan tertentu juga bisa memicu bau tidak sedap selama kehamilan. Beberapa makanan ini seperti kacang-kacangan, kol, dan brokoli.

Makanan-makanan tersebut mengandung gula kompleks yang tidak mudah dicerna oleh tubuh. Saat gula mencapai usus besar, mereka difermentasi oleh bakteri dan menghasilkan gas. Gas ini dapat menyebabkan perut kembung dan bau kentut saat hamil lebih beraroma.

Selain makanan pembentuk gas, beberapa jenis makanan lain juga bisa menyebabkan kentut berbau tidak sedap, seperti makanan tinggi sulfur, yakni telur dan bawang putih, serta makanan yang tinggi lemak.


(ank)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda